• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

KH Musleh Adnan Sebut Syaikhona Kholil Bangkalan Menulis 3 Mim

KH Musleh Adnan Sebut Syaikhona Kholil Bangkalan Menulis 3 Mim
Pendakwah KH Musleh Adnan saat Milad ke-4 Majelis Shalawat dan PARNU Hubbur Rosul, Pakamban Laok, Pragaan, Sumenep, Kamis (10/08/2023). (Foto: NOJ/ Firdausi)
Pendakwah KH Musleh Adnan saat Milad ke-4 Majelis Shalawat dan PARNU Hubbur Rosul, Pakamban Laok, Pragaan, Sumenep, Kamis (10/08/2023). (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Pendakwah KH Musleh Adnan meyakini bahwa hidup di Madura akan hidup aman dan nyaman, serta dipenuhi barokah. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh KH Abd Adzim Kholili bahwa Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan pernah menulis 3 mim, yaitu al-Makkatul Mukarramah, al-Madinah Munawwarah dan al-Manduratul Mubarakah.

 

Pernyataan ini disampaikan saat mengisi ceramah agama di acara Milad ke-4 Majelis Shalawat Hubbur Rosul yang dihelat oleh Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PARNU) Hubbur Rosul, Desa Pakamban Laok, Pragaan, Sumenep, Kamis (10/08/2023) malam.

 

Agar keamanan dan kenyamanan yang diberikan Allah tetap dirasakan oleh masyarakat, lanjut Kiai Musleh, nilai spiritual dan akhlak orang Madura harus dipertahankan. Jika menurun, jangan salahkan suatu saat nanti akan ada musibah besar. Peradaban akan hancur bila akhlak manusia buruk.

 

"Madura dikenal kental dengan akhlaknya. Buktinya, kiai-kiai di daerah Pantura, Tapal Kuda dan lainnya, notabene keturunan Madura. Di luar sana beliau menjadi kiai besar, memiliki pengaruh besar, memiliki wibawa luar biasa dan santrinya ribuan. Ini menjadi bukti bahwa orang Madura selalu menebar akhlak yang baik dan kuat di bidang ilmu keagamaannya," terangnya.

 

3 Faktor Seseorang Selamat

Kiai Musleh Adnan menyebutkan, ada tiga faktor utama yang bisa menyelamatkan manusia di situasi yang carut marut, yaitu memperbanyak baca istighfar siang dan malam hari, memperbanyak baca shalawat nabi, dan memperbanyak sedekah, baik dalam keadaan tertutup maupun diumumkan kepada orang.

 

"Tidak ada yang lebih bermanfaat di zaman ini, kecuali melakukan 3 hal tersebut. Bila dilakukan, Allah akan memberikan keselamatan,” ucapnya menyitir isi kitab Al-Washaya karya Sayyid Muhammad Amin bin Idrus bin Abu Bakar bin Salim, santri Al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith Madinah.

 

Secara faktual, banyak majelis shalawat di Indonesia, salah satunya di Desa Pakamban Laok ini. Semakin banyak majelis yang bershalawat dengan menabuh rebana maka Allah akan sayang kepada hamba-Nya.

 

"Rebana sudah dikenal di masa nabi. Rasulullah menganjurkan kepada sahabat untuk menabuh rebana di saat acara pernikahan, bahkan ditabuh di dalam masjid," tuturnya.

 

Penceramah kondang asal Pamekasan ini mengapresiasi dakwah yang digerakkan PARNU. Dalam sudut pandangnya, pengurus tidak hanya membumikan shalawat, mereka juga mencintai NU sebagai warisan para wali dan ulama pendahulu.

 

"PAR adalah akarnya NU. Keaktifan pengurus hakikatnya ingin menyandarkan diri pada muassis dan masyayikh serta orang-orang yang dijamin masuk surga, yakni Nabi Muhammad SAW, yang kemudian diimplementasikan oleh Hubbur Rosul," katanya.

 

Cara yang dilakukan oleh pengurus itu, tak lain ingin menumbuhkan kecintaan pada Rasulullah. Dengan cara seperti ini, pengurus PAR, majelis shalawat, dan jamaah bisa terus bersandar kepada nabi. Artinya, wadah ini adalah penyemangat kepada orang lain agar cinta kepada nabi.

 

"Jika cinta pada Rasulullah dan NU, tampakkanlah kepada masyarakat. Ingat, majelis shalawat ini akan solid jika organ-organ yang ada di dalamnya memiliki rasa memiliki," pungkasnya.


Madura Terbaru