• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

Siapkan Kader Relawan, LPBINU Sumenep Gelar Diklat Santri Tangguh Bencana

Siapkan Kader Relawan, LPBINU Sumenep Gelar Diklat Santri Tangguh Bencana
Ketua LPBINU Sumenep memberikan sambutan. (Foto: NOJ/Firdausi)
Ketua LPBINU Sumenep memberikan sambutan. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Dalam rangka memperingati Hari Santri 2023, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Sumenep mengelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Santri Tangguh Bencana (Sanggub) di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Bluto, Sumenep. 

 

Diklat yang dihelat selama dua hari (26-27/10/2023) ini, bekerja sama dengan Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Sumenep guna mensosialisasikan program ini kepada seluruh pesantren se-Sumenep.

 

Ketua PC LPBINU Sumenep Fathol Amin menjelaskan, diklat ini akan memberikan keterampilan pada santri tentang mitigasi dan kesiapsiagaan santri dalam menghadapi bencana. 50 peserta yang notabenenya pengurus pesantren se-Sumenep ini dilatih dan disiapkan untuk menjadi kader yang tangguh bencana.

 

"Selama masa karantina, ilmu yang kalian peroleh harus ditunjukkan dan diketuktularkan kepada santri lainnya agar tidak menganggap remeh bencana. Bukan berarti kita mengharap ada bencana, tapi minimal santri memiliki bekal saat bencana datang," ujarnya saat memberi sambutan, Kamis (26/10/2023).

 

Menurutnya, diklat ini penting bagi santri. Pentingnya ilmu yang akan diserap santri dan keterampilan yang dimilikinya, pasti akan dipraktikkan di pesantren jika ada bencana. Misalnya santri sigap menangani kompor atau tabung gas yang bocor guna menghindari kebakaran.

 

Tak hanya itu, diklat ini digelar untuk memperkuat jejaring dengan relawan bencana alam yang ada di Sumenep. Pihaknya menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (Basarnas), Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Palang Merah Indonesia (PMI) bagian dari strategi agar LPBINU ikut andil di setiap bencana alam.

 

"Kami nyatakan siap turun lapangan bersama BPBD, Basaenas, Damkar dan PMI guna membantu dan meringankan beban warga terdampak bencana alam," ungkap alumni Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka, Bluto ini.

 

Fathol Amin juga berharap kepada peserta agar ilmu yang diperoleh, serta simulasi mitigasi bencana alam ini disosialisasikan di pesantrennya masing-masing. 

 

"Tularkanlah ilmu ini kepada teman-temannya. Ke depan kami akan mengadakan hal yang serupa di beberapa pesantren yang rawan bencana," tandasnya.

 

Diketahui, selama 2 hari peserta akan menerima materi Pesantren Aman Bencana yang diisi BPBD, Penanganan Bencana Kebakaran yang diisi petugas Damkar. Kemudian materi Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) oleh PMI, serta Mitigasi Bencana dan Kegawatdaruratan oleh Basarnas.

 

Tak kalah penting lagi, peserta mendapatkan bekal materi Tajhizul Jenazah oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep dikala relawan santri diminta memandikan jenazah korban bencana alam. 


Madura Terbaru