• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Malang Raya

KH Anwar Zahid: Menjadi Pribadi Lebih Baik Dimulai dari Hati

KH Anwar Zahid: Menjadi Pribadi Lebih Baik Dimulai dari Hati
Pendakwah asal Bojonegoro KH Anwar Zahid. (Foto: NOJ/ ISt)
Pendakwah asal Bojonegoro KH Anwar Zahid. (Foto: NOJ/ ISt)

Malang, NU Online Jatim

Pendakwah asal Bojonegoro KH Anwar Zahid mengatakan, hati merupakan hal pokok dari segala perilaku manusia. Jika hatinya baik, maka perilakunya akan baik. Akan tetapi apabila hatinya buruk maka akan berakibat buruk terhadap perilaku manusia.

 

Kiai Anwar Zahid menyebutkan, getaran pertama di hati manusia itu selalu baik. Di antara contohnya ialah ketika melihat pengemis, pasti dalam hati ada rasa ingin memberi, kemudian muncul rasa tidak jadi memberi.

 

“Itu karena kita sering dihalangi oleh nafsu dan kepentingan,” ujar Kiai Anwar Zahid dalam tayangan youtube Anza Channel KH Anwar Zahid, dikutip Sabtu (22/07/2023).

 

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Kanor, Bojonegoro itu menjelaskan, setiap manusia itu seperti botol, kalau di dalamnya berisi parfum pasti akan wangi. “Seperti orang kalau hatinya baik, lewat omongan orang pun akan baik. Semua perilakunya pasti baik kalau hatinya baik,” ucapnya.

 

Hal demikian, lanjut Kiai Anwar Zahid, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an, bahwa hati manusia itu selalu baik karena getaran pertama itu namanya iman. Getaran iman yang ada di dalam hati ketika dikerjakan akan menjadi amal shaleh.

 

“Jangankan di kehidupan nyata, contoh ketika kita menonton sinetron atau film yang ceritanya sedih, kita pasti akan ikut merasakan sedihnya,” ungkapnya.

 

Maka dari itu, baik buruknya manusia ditentukan oleh hatinya. Seseorang yang memiliki hati yang baik pasti akan selalu dianggap baik dari sudut pandang manapun. “Begitu juga sebaliknya, kalau hatinya jelek pasti jadi orang jelek,” tutur kiai alumnus Pesantren At Tanwir, Sumberejo, Bojonegoro itu.

 

Menurutnya, di dalam hati seseorang ada yang namanya sirrul ikhlas atau al-hubb yang biasa disebut dengan cinta. Sebab itu, hati itu bukan hanya sekeras daging segumpal darah, tapi yang namanya hati itu adalah alam metafisik yang menentukan seluruh kehidupan manusia.

 

“Jika seseorang ikhlas melakukan sesuatu dari dalam hati, pasti hasilnya akan baik. Setiap orang itu omongannya bisa saja sama tapi rasanya berbeda. Karena hati dari setiap orang itu berbeda,” tandas Kiai Anwar Zahid.

 

Penulis: Lailatul Maghfiro


Malang Raya Terbaru