• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Matraman

Cerita Mbah Semi, Nenek di Ponorogo Muallaf di Usia 85 Tahun

Cerita Mbah Semi, Nenek di Ponorogo Muallaf di Usia 85 Tahun
Mbah Semi (tengah), muallaf di usia 85 tahun menerima bantuan dari LAZISNU dan IAIN Ponorogo. (Foto: NOJ/Zen Muhammad)
Mbah Semi (tengah), muallaf di usia 85 tahun menerima bantuan dari LAZISNU dan IAIN Ponorogo. (Foto: NOJ/Zen Muhammad)

Ponorogo, NU Online Jatim

Di usia yang senja, 85 tahun, Mbah Semi mendapatkan hidayah dari Allah SWT dan menjadi seorang Muslim atau muallaf. Dia sah masuk Islam setelah membaca dua syahadat dengan arahan Ahmad Rofi’i, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, di kediaman Mbah Semi di Dusun Trenceng, Desa Mrican, kabupaten setempat, Kamis (13/01/2021).

 

Pelaksanaan pengislaman Mbah Semi berlangsung sangat mengharukan. Disaksikan pihak KUA, tim LAZISNU, tim Laboratorium ZISWAF IAIN, dan keluarga Mbah Semi. Mereka bahkan hingga meneteskan air mata haru dan Mbah Semi pun juga menangis sendu seolah kasih Yang Maha Pengasih sedang memeluknya.

 

"Dari pihak keluarga tidak ada paksaan, keluarga senang dan gembira. Terima kasih kepada KUA, LAZISNU dan IAIN yang sudah berkenan mendampingi," ucap Suroto, salah satu kerabat Mbah Semi.

 

Usai melaksanakan prosesi membaca dua syahadat, Rofi'i mengatakan tujuan dari KUA Jenangan sebagai ujung tombak pelayanan dari Kemenag yang salah satu tugasnya adalah memberikan pelayanan bagi pemeluk agama.

 

"Yang pagi ini ada permintaan atau kita melaksanakan pendampingan saudara kita, Ibu Semi, yang usianya sudah 85 tahun yang beliau berkehendak untuk menjadi mualaf yang sudah kita laksanakan tadi untuk proses syahadat yang sudah disaksikan oleh Pak Suroto dan Pak Fuad. Insyaallah saya berdoa untuk menjadi awal yang terbaik untuk Ibu Semi," katanya.

 

Dalam pelaksanaan tersebut, Rofi'i mengungkapkan bahwa pihaknya didukung sepenuhnya dari LAZISNU Kabupaten Ponorogo, LAZISNU Desa Merican dan Laboratorium Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf Institute Agama Islam Negeri Ponorogo.

 

"Saya berterima kasih karena atas dukungan dari lembaga-lembaga itu kegiatan ini berjalan dengan lancar dan baik." jelasnya.

 

Disisi lain pihak LAZISNU cabang, majelis wakil cabang dan ranting mengungkapkan syukur bisa membantu Mbah Semi yang memang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

 

"Mbah Semi tinggal seorang diri di rumah yang sangat jauh dari kelayakan. Rumah atapnya sudah mulai reot, berdinding anyaman bambu," ungkap Muhammad Busro, Ketua LAZISNU MWCNU Jenangan.

 

Hal senada diungkapkan oleh Sri Purwaningsih selaku pengurus NU Care-LAZISNU Ponorogo yang juga turut hadir dan langsung memberikan santunan.

 

"NU-Care LAZISNU Ponorogo bersinergi dengan NU-Care Kecamatan Jenangan serta NU-Care yang ada di Desa Mrican memberikan uang tunai dan sembako. Kita membawa beras dari kantor NU-Care LAZISNU Kabupaten Ponorogo yang dibantu oleh Ranting Mrican dan uang tunai itu dari NU-Care LAZISNU Kecamatan Jenangan, juga ada dari IAIN Ponorogo," papar Aning.

 

Di sisi lain, Nur Hasanah selaku Divisi Pendistribusian Laboratorium ZISWAF IAIN Ponorogo menyampaikan bahwa Laboratorium Zakat Infaq dan Shodaqoh IAIN Ponorogo mendukung apa yang dilakukan KUA Kecamatan Jenangan maupun NU-Care LAZISNU dari tingkat ranting, MWC maupun cabang.


Matraman Terbaru