Trenggalek, NU Online Jatim
Rangkaian Hari Santri 2023 di Trenggalek belum usai. Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Trenggalek menggagas Lomba Jelajah Situs Sejarah Santri Trenggalek (LJS3T) untuk menanamkan ke-NU-an sejak dini. Kegiatan ini diikuti ratusan siswa-siswi dari SD/MI dan SMP/MTs setempat.
Ketua Satuan Komunitas (Sako) LP Ma'arif NU Trenggalek, Mahsun Ismail mengungkapkan, lomba penjelajahan untuk Pramuka penggalang usia 11-15 tahun tersebut untuk menandai peringatan Hari Santri ini diarahkan kepada sejarah resolusi jihad.
"Event ini supaya merekonstruksi jihad anak-anak yang kita cerminkan lewat sejarah santri. Karena kami berasumsi bahwa Hari Santri itu tanggal 22 Oktober, kemudian dilanjutkan dengan berbagai macam kegiatan, yang puncaknya nanti tanggal 10 November. Spirit itu yang ingin kita tanamkan kepada anak-anak," ungkapnya, Ahad (04/11/2023).
Menurutnya, jelajah situs sejarah itu digelar untuk mendidik anak-anak bahwa di Trenggalek banyak tokoh yang berjasa dalam perkembangan Islam. Namun, terkadang tidak diingat dan sekarang mulai dilupakan.
"Maka kemudian kita adakan lomba sejarah situs santri dari makam ke makam. Rutenya bergiliran, setiap tahun di satu kecamatan ke kecamatan lain yang disitu ada situs sejarah santri. Dan tahun ini memasuki tahun ke-5," ujarnya.
Mahsun menambahkan beberapa lomba yang ditanamkan di ajang JLS3T tersebut di antaranya adalah lomba tahlil, mewarnai dan menggambar logo NU, yel-yel, pionering dan lomba kepramukaan lainnya. "Termasuk ada lomba membaca naskah resolusi jihad," ucapnya.
Dirinya mengaku anak-anak yang sebelumnya malas menghafal tahlil, menjelang lomba banyak anak yang bersemangat menghafal tahlil dan lomba-lomba lainnya. “Atas nama LP Ma'arif NU Trenggalek kami berharap kegiatan ini akan terus ada dalam setiap tahunnya,” pungkasnya.
