• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Matraman

Kealiman Gus Zahro, dari 'Ngrowot' hingga Khidmah 15 Tahun di Lirboyo

Kealiman Gus Zahro, dari 'Ngrowot' hingga Khidmah 15 Tahun di Lirboyo
Santri Lirboyo, Agus Zahro Wardi asal Trenggalek. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)
Santri Lirboyo, Agus Zahro Wardi asal Trenggalek. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Trenggalek, NU Online Jatim

Salah satu santri Pondok Pesantren Lirboyo asal Trenggalek ini cukup menginspirasi himmah dalam mencari ilmu yang dibarengi dengan riyadhoh serta berkhidmah.


Ia bernama Gus Zahro Wardi, selain menjadi Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, Trenggalek sekaligus Tim Ahli Lembaga Bahstul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


Gus Zahro mengaku himmahnya dari mondok, sekalipun dari orang tua ada yang menghendaki mondok, pun juga ada menghendaki sekolah. Ia pribadi memilih untuk mondok karena terinspirasi oleh KH Sarbini Mursyid tahun 1986, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mursyid adalah orang yang alim ilmu agama.


Komisi Fatwa MUI Jawa Timur 2019 sampai sekarang ini mengaku usai lulus SMPN 1 Pogalan saat tumbuh dewasa untuk lebih berfikir positif, berfikir ke depan. Sshingga saat mondok di Lirboyo disamping sungguh-sungguh untuk mempelajari pelajaran-pelajaran pondok pesantren, kemudian ia otodidak mempelajari ilmu-ilmu umum.


“Harus bisa berbicara di hadapan orang lain. Selain fasih berbicara Indonesia juga bahasa Inggris. Saya mengalami masa sekolah SMP dahulu tidak seketat dengan sekarang, baik dari keaktifan dan pembelajaran,” ujarnya, Sabtu (23/03/2024).


Ditanya soal pengalaman saat mondok terutama di pesantren salaf Lirboyo adalah sangat peduli terhadap penggabungan ikhtiar dhohir dan batin. Menurutnya, yang sangat ditanamkan oleh santri Lirboyo, sekalipun maju dalam sisi tarbiyah, kondang dalam sisi bahstul masail juga karena usaha lain.


Kemajuan ilmiah Lirboyo sejak dulu untuk urusan-urusan rohani dhohir itu sangat ditekankan. Mulai ada istilah ‘ngrowot’ yaitu tidak makan dari makanan nasi dan tidak makan dengan yang bernyawa. Termasuk bagian dari riyadhoh yaitu tidak pulang bertahun-tahun.


"Dari riyadhoh kita berusaha, termasuk saya hampir 7 tahun ngrowot. Kita juga ikhtiari dengan khidmah, karena khidmah diyakini santri sebagai bagian dari ilmu ini bermanfaat," bebernya.


Anggota PW LBMNU Jawa Timur 2018 sampai sekarang ini menerangkan, saat menikah 2005 itu dirinya oleh masyayikh belum boleh untuk pulang. Sehingga ini yang sangat terkesan. Sudah menikah, rumah beliau Trenggalek, bahkan sudah punya anak tetap tidak boleh untuk pulang.


“Saat masih mondok tidak ikut ndalem, tetapi berkhidmah di madrasah dengan cara menyapu lokal. Saya sebagai pembersih tukang sapu yang berjumlah 9 lokal,” ungkapnya.


Dosen Ma'had Aly Program Pascasarjana PP Lirboyo 2021 sampai sekarang ini yakin dengan mengkhidmahkan diri melayani madrasah, pondok, dan kiai sebagai sabaabiyah dan menjadi washilah ilmu bisa menjadi manfaat barokah.


Matraman Terbaru