• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Ketua IPNU Karangjati Ngawi Ini Jaga Budaya dengan Jadi Dalang

Ketua IPNU Karangjati Ngawi Ini Jaga Budaya dengan Jadi Dalang
Ketua PAC IPNU Karangjati Ngawi saat mendalang. (foto: NOJ/Dewin)
Ketua PAC IPNU Karangjati Ngawi saat mendalang. (foto: NOJ/Dewin)

Ngawi, NU Online Jatim

Banyak cara yang dilakukan dalam menjaga kebaikan pendahulu. Seperti yang tengah digeluti Wahyu Yoga Ari Respati, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Karangjati, Ngawi. Dirinya mantab menjadi dalang wayang kulit di Sanggar Kukila Laras.

 

Pelajar yang akrab disapa Yoga ini, menceritakan awal kisah menjadi dalang wayang kulit bukanlah sebuah kebetulan semata. Dengan disiplin,dan tekun dalam belajar, dirinya mampu meneruskan yang menjadi profesi dari pendahulu. Dengan berlatar belakang keluarga seni ia bertekad meneruskan tradisi yang dibawa Sunan Kalijaga dalam berdakwah.

 

"Selain belajar dengan tekun, keluarga saya juga dalang mulai dari pak dhe (paman), simbah (kakek), buyut, canggah, dalang semuanya," katanya, Sabtu (21/08/2021).

 

Bakat dan keterampilannya dalam memainkan wayang kulit sudah diasah sejak kelas 6 sekolah dasar dan bergabung dengan Sanggar Kukila Laras hingga kini.

 

Namun, perjuangan yang harus dijalani Yoga untuk menjadi seorang dalang yang hebat juga menghadapi beragam kendala. Di antaranya masih kesulitan mengenai rasa menjiwai atau mengolah rasa.

 

"Karena kita harus mendalami setiap tokoh yang diperankan," jelas putra asli Ngawi ini.

 

Tak hanya itu pelajar asli Bumi Orek-orek ini menjelaskan salah satu kesulitan dalam berproses menjadi dalang yaitu bukan hanya mendalami tokohnya dalam pementasan. Tapi dirinya juga kerap merasakan kesulitan dalam mempraktikkan apa yang dipentaskannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

"Kemudian juga harus bisa melakukannya apa yang telah dipentaskan dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.

 

Selain mengolah rasa, sebenarnya ada kesulitan lain seperti mengolah vokal dan memahami alur cerita. Tetapi menurutnya hal tersebut dapat dipelajari, namun untuk itu memerlukan waktu panjang.

 

Sedikit informasi, tanpa ada rasa perasaan menyerah terus mengolah kemampuan dalam menaikkan wayang kulit, dirinya juga kerap tampil di berbagai daerah.

 

Pagelaran yang terakhir dilakukan yaitu tampil dalam menyambut kemerdekaan pada 16 Agustus 2021. Kala itu ditemani Ki Aji Laksono menampilkan pagelaran wayang virtual yang disiarkan langsung di dua channel youtube Ngawismart dan Sanggar Kukila Laras dengan lakon 'Sirna Pagebluk Negara'.

 

Penulis: Dewin Sukoco

Editor: Syaifullah

 


Editor:

Matraman Terbaru