Matraman

Kisah Nahdliyin di Pacitan, Ubah Limbah Jadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 19:00 WIB

Kisah Nahdliyin di Pacitan, Ubah Limbah Jadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Muhamad Hanif Masruri atau Kang Hanif, seorang pengusaha bengkel sepatu dan tas. (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)

Pacitan, NU Online Jatim

Muhamad Hanif Masruri atau Kang Hanif (36), seorang Nahdliyin di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan mampu mengubah limbah menjadi karya seni yang bernilai tinggi.


Dirinya adalah seorang pengusaha bengkel sepatu dan tas yang telah membuktikan bahwa semangat pantang menyerah dan kreativitas dapat mengubah hidup. Perjalanan usaha Kang Hanif dimulai pada tahun 2012 setelah kembali dari merantau di Bandung.


Dengan modal keberanian dan keyakinan akan potensi bisnis jasa yang tak lekang oleh waktu, ia memulai usaha bengkel sepatu dan tas. Awalnya, ia merintis usaha dari tempat yang sangat sederhana, bahkan sempat berpindah-pindah lokasi hingga beberapa kali.


"Dulu saya masih numpang-numpang di toko orang. Tapi semangat untuk terus berkembang itu yang membuat saya tetap bertahan," ujarnya saat ditemui NU Online Jatim di bengkelnya, Sabtu (19/10/2024).


Berkat ketekunan dan inovasi yang terus dikembangkan, usaha Kang Hanif semakin berkembang. Pada tahun 2018, ia membuka cabang di pusat Kota Pacitan dan pada September 2023, ia kembali membuka gerai baru di dekat pendopo kabupaten. Kedepannya, Kang Hanif berencana mengembangkan usahanya dengan membuka agen di setiap kecamatan dan memberdayakan masyarakat sekitar.


Salah satu inovasi yang membedakan usaha Kang Hanif adalah penggunaan bahan-bahan bekas. Dengan tangan kreatif, ia mampu mengubah jaket bekas, celana jeans, hingga jersey bekas menjadi produk-produk fashion yang unik dan bernilai tambah. 


"Saya ingin memanfaatkan barang-barang bekas agar tidak menjadi sampah dan memberikan nilai tambah bagi lingkungan," ungkapnya.


Selain berinovasi dalam produk, Dirinya juga aktif mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitas produknya. Ia pernah mengikuti pelatihan pembuatan sepatu dan tas di Sidoarjo dan berhasil menjadi salah satu dari 30 peserta terpilih dari 1.300 peserta se-Indonesia.


Kang Hanif memiliki visi yang besar untuk memberdayakan masyarakat, khususnya generasi muda. Ia berharap dapat menciptakan lapangan kerja dan mentransfer ilmunya kepada generasi muda yang ingin berkarya di bidang kreatif.


"Saya ingin anak-anak muda di Pacitan ini bisa lebih kreatif dan mandiri. Dengan memberikan pelatihan dan kesempatan untuk berkarya, saya yakin mereka bisa meraih kesuksesan," jelasnya.


Kang Hanif berharap, pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan dan mendukung UMKM seperti bengkelnya. Ia juga mengusulkan agar produk-produk lokal seperti sepatu dan tas buatan UMKM dapat digunakan oleh instansi pemerintah seperti sekolah-sekolah.


"Saya berharap produk-produk lokal bisa lebih dihargai dan digunakan oleh masyarakat. Dengan begitu, ekonomi lokal bisa semakin tumbuh dan berkembang," pungkasnya.