• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Matraman

Lesbumi NU Ponorogo Peringati Haul Ke-14 Gus Dur

Lesbumi NU Ponorogo Peringati Haul Ke-14 Gus Dur
Lesbumi NU Ponorogo gelar Haul Gus Dur yang ke-14. (Foto: NOJ/Zen Muhammad)
Lesbumi NU Ponorogo gelar Haul Gus Dur yang ke-14. (Foto: NOJ/Zen Muhammad)

Ponorogo, NU Online Jatim

Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Cabang Ponorogo bersama lintas iman dan budaya menggelar Haul ke-14 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kegiatan tersebut dibungkus dengan doa bersama dan jagongan budaya yang syarat suri tauladan Gus Dur. 


Kegiatan dipusatkan di Joglo Paju Art Galeri Jl. Yos Sudarso, Paju, Ponorogo Kamis (14/12/2023) dan dihadiri oleh perwakilan seniman, budayawan tokoh lintas iman.


Seperti Romo Bowo tokoh Kristen, Mbah Pur Warog Gendeng Seniman Reog, Kiai Erwin pengasuh pesantren Mahasiswa Amanatul Ummah, Kiai Sunartif Fadlan pengasuh Pondok Pesantren Al Mutawakkil dan seluruh tamu undangan. 


"Tokoh-tokoh yang hadir kebetulan sangat mengidolakan Gus Dur. Bahkan semasa Gus Dur masih hidup tokoh-tokoh tersebut sudah sering berinteraksi dengan Gus Dur," ujar Ketua Lesbumi NU Cabang Ponorogo, Ahmad Sauji. 


Mbah Jenggo sapaan akrabnya mengungkapkan, setiap orang tentu sangat mengagumi guru bangsa itu. Apalagi acara seperti saat ini termasuk barokah dari Almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid. 


"Guyub rukun dengan agama non Islam yang dirasa sekarang ini. Bisa diskusi, makan bersama dan ngopi bareng. Kami bersama-sama jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," terangnya. 


Menurut para narasumber, pada jagongan budaya sepakat bahwa Gus Dur adalah sesuatu. Sesuatu yang dimaksud adalah Gus Dur memiliki harta benda yang diwariskan kepada bangsa. 


Sementara pemilik Jopa, Sudirman Said mengaku sangat bersyukur sanggar budayanya ditempati sebagai kegiatan tersebut. Pegiat Jathil Lanang itu juga sangat mengagumi Gus Dur. 


"Semoga melalui tabarukan ini bisa mendapat barokah," pungkasnya. 


Sekilas balik Gus Dur wafat pada tanggal 30 Desember 2009 lalu. Namun, pada bulan Desember berbagai peringatan untuk mengenang jasa dan suri tauladan sebagai guru bangsa terus istiqamah berkumandang hingga ke desa-desa. Bahkan bulan Desember mendapatkan julukan bulannya Gus Dur. 


Matraman Terbaru