• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 26 April 2025

Matraman

Tingkatkan Kapasitas Guru Madin, RMINU Tulungagung Sertifikasi Kitab Pegon

Tingkatkan Kapasitas Guru Madin, RMINU Tulungagung Sertifikasi Kitab Pegon
Suasana sertifikasi baca Kitab Pegon untuk guru madin. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)
Suasana sertifikasi baca Kitab Pegon untuk guru madin. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Tulungagung, NU Online Jatim 

Keprihatinan terhadap kompetensi hingga persoalan madrasah diniyah (Madin) membuat Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Nahdatul Ulama (RMINU) Tulungagung mengadakan pelatihan hingga sertifikasi. Sertifikasi kali ini yaitu baca kitab pegon Ar-Risalah An-Nahdliyah.


Sekretaris RMINU Tulungagung, Agus H Ubaid Muhammad Baidlowi mengatakan, dalam rangka mengenalkan Al-Qur'an dan Hadist harus menggunakan kitab kuning. Untuk itu, pihaknya membuat kitab yang digunakan mengenalkan amaliyah dan tauhid. Sekaligus harokah tidak ada yang berbahasa arab, tetap menggunakan modul dan lain-lain.


"Fenomena-fenomena yang terjadi tahun demi tahun ternyata madin mengalami kemrosotan, dan jumlah santri terus berkurang," ujarnya, Rabu (22/05/2024).


Perihal latar belakang sertifikasi ini, Gus Ubaid mengaku, madin merupakan salah satu lembaga pendidikan keagamaan produk asli dari Nahdlatul Ulama (NU) yang non pesantren. Dimana visinya adalah mengenalkan dan menjaga ideologi dasar santri dalam berakidah, beramaliyah Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah, serta mengenalkan ideologi asli pergerakan organisasi NU. 


Kedua, harus memahami bahwa karakter madin dalam pembelajaran, awal menggunakan kitab kuning yang mana adalah jembatan memahami Al-Qur'an dan Hadist. "Kitab kuning ini pembelajarannya biasanya menggunakan pegon, yaitu membaca dan menulisnya pegon dalam bahasa Arab tulisannya miring," terangnya. 


PC RMINU mencoba menemukan solusi bagamana santri meningkat kualitasnya, caranya bagaimana dengan meningkatkan kualitas kompetensi dengan menstandarkan kitab pegon.


“Kita mulai dengan Kitab Ar-Risalah An-Nahdliyah isinya yang mengajarkan akidah, amaliyah dan juga mengenalkan organiasasi dan pergerakan,” ungkapnya.


Menurut Gus Ubaid, tujuan sistem pembelajaran di madin menggunakan Kitab Ar-Risalah ini agar terintegrasi dan berkelanjutan dari tingkat Ula, Wustho dan Ulya. Sehingga diharapkan dapat mencetak santri beramaliyah dan berharokah An-Nahdliyah.


"Metode ini sistematis, terstruktur dan konsisten, karena metodenya pengajarannya bayak sehingga menularkan ke madin-madinnya sama dan akutabilitas madin sehingga bisa amanah yang diberikan oleh wali santri," paparnya.


Matraman Terbaru