Mojokerto, NU Online Jatim
Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar kegiatan Latihan Kader Muda (Lakmud) yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto selama 4 hari mulai Kamis hingga Ahad (04-07/2024).
Kegiatan yang bertajuk `Mencetak Kader IPNU-IPPNU Berintelektual, Cerdas, Loyal, Aktif, dan Nasionalis (Beraksi) yang berlandaskan Aswaja dan Tri Dharma Perguruan Tinggi` ini diikuti oleh 68 peserta yang merupakan kader internal Unesa dan sejumlah perguruan tinggi lain.
Ketua Pelaksana Lakmud Unesa 2024, Habib Nihla Thohari menjelaskan makna dan alasan diambilnya tema tersebut. Ia dan segenap panitia pelaksana lakmud Unesa 2024 mengambil tema mencetak kader IPNU IPPNU Beraksi.
“Kami memaknai tema tersebut dengan tiga konsep besar yaitu kami ingin menghasilkan dan juga mencetak kader-kader yang memiliki intelektual cerdas, berasaskan Aswaja dan berjiwa nasionalisme,” ujarnya.
Karena ketika hari ini sangatlah penting terhadap kualitas daripada kader itu sendiri serta pihaknya mengambil tema tersebut karena PK IPNU-IPPNU Unesa telah diisi oleh mahasiswa-mahasiswa, dan tentunya seorang mahasiswa harus mampu memiliki intelektual cerdas dan berasaskan Aswaja juga jiwa nasionalisme.
Sementara Ketua PK IPNU Unesa, Muhammad Musholi berpesan kepada peserta agar mengikuti kegiatan Lakmud dengan penuh keikhlasan, tanggung jawab dan berkhidmah kepada NU terutama kepada PK IPNU-IPPNU Unesa.
"Peserta nantinya dapat menjadi penerus estafet kepengurusan berikutnya, berdasarkan tema yang tertera saya berharap peserta dapat mendalami segala materi untuk bekal atau persiapan kedua untuk melanjutkan kepengurusan PK, serta dengan adanya lakmud ini dapat menghasilkan kader-kader yang bisa optimis mengembangkan PK kedepannya,” paparnya.
Sementara Wakil Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Kutorejo, Jannah dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menceritakan kisah seorang kader yang dihadapkan dengan dua pilihan yakni menghadiri acara NU atau menemani ibunya yang sedang sakit.
“Dari cerita tersebut, saya berpesan kepada peserta agar selalu berjuang dalam naungan NU dan mengikuti Lakmud dengan sungguh-sungguh sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Reksi Hayuningjati
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: 3 Amalan Meraih Pintu Surga
2
Khutbah Jumat: Ciri Orang Merugi dalam Beragama ala Rasulullah
3
Ustadz Untung, Guru Madrasah dengan Keterbatasan Fisik Terima Penghargaan Tingkat Nasional
4
Menimbang Legalisasi Kasino di Indonesia: Pelajaran dari Negara-Negara Muslim
5
Ning Farida Ulfi Jelaskan Tugas Seorang Istri dalam Pekerjaan Rumah
6
GP Ansor Sidoarjo Dorong Urban Farming dan Kerja Sama Energi untuk Ketahanan Pangan
Terkini
Lihat Semua