Ngaji Nusantara NU Jatim Kaji Pentingnya Perlindungan Kawasan Pesisir
Ahad, 16 Maret 2025 | 21:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Ikhtiar dalam memberikan perlindungan bagi kawasan pesisir menjadi tema utama dalam kajian bertajuk Ngaji Nusantara yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Ahad (16/03/2025). Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula KH Bisri Syansuri Gedung PWNU Jatim.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Jatim Kuntjoro Basuki Dhiyauddin dan Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim H Ikhwan Arief.
Dalam paparannya, Ketua SNNU Jatim Kuntjoro Basuki Dhiyauddin, menekankan bahwa kawasan pesisir Indonesia memiliki potensi besar yang harus dikelola secara berkelanjutan agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Namun, berbagai tantangan masih menjadi kendala, seperti abrasi pantai, pencemaran laut, eksploitasi sumber daya perikanan, serta marginalisasi ekonomi masyarakat nelayan,” ujarnya.
Di samping itu, menurutnya 88 persen nelayan di Indonesia masih memiliki tingkat pendidikan rendah, yang berdampak pada keterbatasan akses mereka terhadap teknologi perikanan modern dan peningkatan kesejahteraan ekonomi.
Untuk mengatasi hal ini, SNNU telah mengambil langkah konkret dengan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan dan Kelautan, serta mengirim 318 siswa ke Jepang.
“Ini dilakukan guna mendapatkan pelatihan teknologi perikanan modern yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing mereka dalam industri maritime,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan PW GP Ansor Jatim H Ikhwan Arief, menyampaikan pentingnya pendekatan multidimensi dalam pemberdayaan kawasan pesisir, yang mencakup aspek pendidikan, ekonomi, dan konservasi lingkungan.
Untuk itu, GP Ansor telah membentuk Banser Maritim, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menjaga keamanan wilayah pesisir dari ancaman eksternal, seperti penyelundupan ilegal, praktik eksploitasi sumber daya laut, dan infiltrasi kelompok radikal.
“Selain berperan dalam menjaga keamanan, Banser Maritim juga aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menanam 99.000 pohon mangrove sebagai langkah mitigasi terhadap abrasi dan perubahan iklim,” ungkapnya.
Di sisi lain, ia juga tidak menampik atas peran serta ulama dan kiai dalam membangun kesadaran maritime bagi masyarakat di kawasan pesisir. “Terutama dalam menanamkan nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan ekosistem laut,” ucapnya.
Peningkatan Kesejahteraan Warga
Selain diskusi, dalam acara Ngaji Nusantara tersebut juga diisi tausiyah oleh Wakil Katib PWNU Jatim H Misbahul Munir. Ia menekankan bahwa kesejahteraan umat dapat ditingkatkan melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
“Apabila zakat, infak, sedekah, dan wakaf ini dikelola dengan baik dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan sosial, termasuk di kawasan pesisir,” katanya.
Dirinya menuturkan bahwa potensi wakaf di Indonesia cukup besar, yakni mencapai Rp80 triliun. Sebab itu, ia berharap dana sebesar itu dapat dikelola lebih maksimal agar berdampak baaik bagi masyarakat.
“Dengan manajemen yang optimal, dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan akses pendidikan, kesejahteraan guru, serta mendukung pembangunan ekonomi berbasis masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Inas Hamdan Billah
Terpopuler
1
Ma'had Aly Denanyar Gelar Kuliah Umum Perkuat Literasi Politik Santri
2
Konfercab XIV, KH Salim Azhar dan Sahrul Munir Pimpin PCNU Lamongan 2025-2030
3
Ustadz Untung, Guru Madrasah dengan Keterbatasan Fisik Terima Penghargaan Tingkat Nasional
4
Khutbah Jumat: Ciri Orang Merugi dalam Beragama ala Rasulullah
5
KH Muhammad Anwari Ismail, Ulama Pejuang Pendidikan dan NU
6
Khutbah Jumat Singkat: 3 Amalan Meraih Pintu Surga
Terkini
Lihat Semua