• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Siswa di Sidoarjo Simulasi Sekolah Aman Bencana Bersama LPBINU Jatim

Siswa di Sidoarjo Simulasi Sekolah Aman Bencana Bersama LPBINU Jatim
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus NU Sidoarjo saat melaksanakan simulasi penanganan bencana. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus NU Sidoarjo saat melaksanakan simulasi penanganan bencana. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Dalam rangka memberikan kesadaran tanggap bencana bagi peserta didik, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus NU Sidoarjo menggelar kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari, terhitung mulai Senin hingga Selasa (2-3/1/2023) dan diikuti oleh perwakilan dari beberapa organisasi kesiswaan.


Kepala SMK Plus NU Sidoarjo, Nur Muchammad Sholichuddin mengatakan, mitigasi bencana harus dipahami oleh anak-anak agar mereka dapat mengetahui banyak hal jika terjadi bencana.


"Mereka tahu yang harus dilakukan ketika ada bencana, itu yang penting untuk difahami anak-anak," katanya kepada NU Online Jatim, Rabu (04/01/2023).


Ia menambahkan, pihak SMK Plus NU menghadirkan pemateri dari Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Timur (Jatim).


Dijelaskan, tim LPBINU Jatim melatih anak-anak dari unsur Pramuka, pengurus kelas, palang Merah Remaja (PMR), serta perwakilan komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Mereka yang mengikuti sosialisasi akan dijadikan satu dalam satuan tugas tanggap bencana dan memiliki struktur organisasi tersendiri.


Terpisah, Ketua tim pemateri LPBINU Jatim, Achmad Eko Zainuddin menegaskan, tanggap bencana penting diberikan kepada masyarakat tanpa memandang usia. Semua orang membutuhkan pengetahuan dalam mengahadapi bencana alam.


“Materi yang diberikan kepada peserta didik kali ini meliputi SPAB yang menjelaskan tentang peran dan tugas dalam siaga bencana,” ucapnya.


Kemudian pada hari kedua kegiatan dilanjutkan dengan pembentukan satuan tugas siaga bencana di sekolah. Yang dilanjutkan dengan simulasi bencana dilengkapi dengan evaluasi. Terbentuknya tim siaga bencana dapat menjadi target dan capaian dalam kegiatan kali ini. Sekolah juga didorong untuk memiliki sarana dan prasarana kebencanaan, seperti alat pemadam kebakaran dan lain-lain. Selain itu juga memiliki jalur evakuasi bencana.


“Yang terpenting, tim siaga bencana meneruskan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah. Harus ada peningkatan kapasitas terkait ketika terjadi bencana," pungkasnya.


Metropolis Terbaru