Syaifullah
Kontributor
Pada ajang permusyawaratan resmi seperti konferensi NU apalagi muktamar, wajah sangar dan disipilin akan dipertontonkan Barisan Ansor Serbaguna atau Banser. Seluruh perintah dari komandan atau pimpinan akan ditaati dengan seksama. Dan tidak ada toleransi.
Sekadar diketahui, KH MA Sahal Mafudh maupun KH Mustofa Bisri pernah tidak bisa masuk arena Muktamar NU karena Banser tidak mengenal dua kiai kharismatik tersebut. Apalagi hanya kiai kebanyakan atau mereka yang berpenampilan biasa dan apa adanya. Termasuk wartawan.
Kejadian kurang mengenakkan menimpa salah seorang wartawan perempuan dari Surabaya. Sebut saja namanya Dinda.
Dengan berbekal id-card dan kostum lengkap media tempatnya bekerja, Dinda ingin mengabadikan persidangan. Apalagi kala itu sudah masuk sidang yang cukup krusial, yakni tata tertib pemilihan.
“Mau ke mana mbak? tanya Banser.
“Mau masuk, dari media,” katanya penuh percaya diri.
Sejumlah prosedur dia lalui. Dari mulai menyerahkan barcode kepesertaan, juga menunjukkan id-card.
“Dari media mana mbak” cecar Banser.
Dia pun menyebutkan media tempatnya berasal.
Sejurus kemudian, Dinda masuk di salah satu ruangan UIN Raden Intan, Lampung. Tapi anehnya, Banser membuntutinya dari belakang.
“Pak, saya hanya mau ambil gambar suasana,” katanya merasa sedikit risih.
“Ya, silakan,” jawab mas Banser.
Usai mengambil gambar suasana sidang, Banser dengan setia membuntutinya. Tidak hanya itu, menggiring Dinda ke salah satu pintu di bagian belakang gedung. Ternyata, itu adalah pintu keluar.
“Kok keluar mbak?” kata rekan Dinda di ujung pintu.
“Ternyata memang tidak boleh meliput, Bansernya sangar,” ungkap Dinda sembari ngeloyor pergi.
Bayangan akan mendapatkan gambar eksklusif saat sidang yang sarat perdebatan akhirnya harus dikubur dalam-dalam. Semua gara-gara mas Banser.
Usut punya usut, ternyata ada beberapa sidang yang memang sifatnya tertutup dan tidak diperkenankan untuk diliput media. Jadi, tidak salah kalau mas Banser bertindak demikian. Hanya saja caranya lumayan canggih, he he.
Terpopuler
1
Innalillahi, Mustasyar PCNU Tuban KH Cholilurrohman Wafat
2
Hadirkan Pakar Jepang, Unusa Kenalkan Modul Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
3
Khutbah Jumat: Inspirasi Dakwah dan Perjuangan Nabi Musa saat Muharram
4
Fatayat NU Jatim Rayakan Harlah dengan Jalan Sehat di Jember
5
KBIH NU An-Nahdliyah Sambut Kepulangan Jamaah Haji di PCNU Pasuruan
6
6 Rekomendasi Strategis LP Ma’arif PBNU untuk Perbaikan Pendidikan Nasional
Terkini
Lihat Semua