Opini

Maulid dan Nilai Integritas

Senin, 16 September 2024 | 21:30 WIB

Maulid dan Nilai Integritas

Nabi Muhammad adalah sosok pemimpin yang berintegritas (Foto:NOJ/dairatfatwa)


Oleh: Dr. Heru siswanto, M.Pd.I*
 

“Integritas merupakan anti-tesis korupsi, penggunaan kekuasaan untuk tujuan tidak sah baik oleh individu maupun kelompok pemegang kekuasaan, otoritas dan wewenang. Penciptaan dan penguatan integritas para pejabat publik terbukti di banyak negara sebagai salah satu faktor terpenting dalam pemberantasan korupsi, sekaligus dalam reformasi administrasi guna terbentuknya good governance”
 

Peringatan Maulid Nabi Muhammad di tahun 2024
 

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. seharusnya kita dijadikan momentum untuk meneladani perilaku mulia beliau khususnya dalam hal kepemimpinan di tengah masyarakat. Dalam beranda atau topik berita hangat akhir-akhir ini kita sering dihadapkan dengan kenyataan kepemimpinan yang lebih mementingkan kelompoknya sendiri daripada memperjuangkan kepentingan rakyat kecil pada umumnya. Untuk itu meneladani kepemimpinan beliau sangatlah penting di tengah krisis kepemimpinan yang sedang melanda negeri ini. 
 

Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. adalah Kepemimpinan yang patut diteladani sepanjang masa. Di mana beliau ini menjadi pribadi yang tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan masyarakat di sekitarnya yang masih hidup dalam kebodohan. Aspek kepribadian yang paling menonjol di dalam diri Rasulullah salah satunya adalah kejujuran. Beliau jadikan kejujuran ini sebagai prinsip dalam kehidupannya.
 

Kehadiran pemimpin yang berintegritas seperti sosok Rasulullah SAW sangat kita butuhkan pada saat ini. Lalu apa itu Integritas? Integritas adalah bentuk kejujuran yang dipraktikkan secara konkret dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa adanya sedikitpun niat jelek yang terselubung. 
 

Azyumardi Azra (2020) pernah memberikan penegasan, bahwa integritas merupakan anti-tesis korupsi, penggunaan kekuasaan untuk tujuan tidak sah baik oleh individu maupun kelompok pemegang kekuasaan, otoritas dan wewenang. Penciptaan dan penguatan integritas para pejabat publik terbukti di banyak negara sebagai salah satu faktor terpenting dalam pemberantasan korupsi, sekaligus dalam reformasi administrasi guna terbentuknya good governance.
 

Relasi nilai integritas ini sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam merealisasikan kepentingan atau menunaikan kebutuhan hidup rakyatnya melalui kebijakan yang sudah ditetapkannya. Sebagaimana yang diterapkan oleh Rasulullah SAW. dalam perjalanan hidupnya.
 

Pendapat Para Tokoh Dunia
 

1.  Sayyid Husain Afandi al-Jasr at-Tharabalusi pernah menyebutkan empat sifat wajib bagi para rasul, termasuk Rasulullah. Keempat sifat tersebut yaitu:
 

Pertama, shiddiq berarti jujur. Lawan dari shiddiq adalah Kidzib atau dusta. Seorang Nabi dan rasul tidak boleh berdusta karena dampaknya bisa sangat fatal akan dapat merusak risalah kenabian.
 

Kedua, amanah. Amanah berarti dapat dipercaya. Lawan dari amanah adalah khaianat. Semua Nabi, termasuk Rasulullah, wajib memiliki sifat amanah. Apa yang dipercayakan kepada para nabi harus disampaikan apa adanya, termasuk nilai-nilai suci ketuhanan yang dibebankan kepada para Nabi.
 

Ketiga, tabligh. Tabligh dalam Bahasa Indonesia berarti menyampaikan. Setiap Nabi, termasuk Rasulullah, wajib memiliki sifat tabligh. Lawan dari tabligh adalah kitman, atau menyimpan atau tidak menyampaikan. Nabi harus menyampaikan seluruh risalah atau ajaran yang diperintahkan Allah kepada umatnya, sekalipun nyawa sebagai taruhannya.
 

Keempat, fathanah. Artinya adalah cerdas. Lawannya yaitu baladah atau bodoh. Semua Nabi dan rasul, termasuk Rasulullah, wajib memiliki Kecerdasan ini penting bagi para Nabi dan rasul untuk membangun argumentasi atas risalah yang diminta untuk disebarkan kepada umatnya. 
 

2. Michael H Hart, dalam The 100, A Ranking of The Most Influential Persons in History, menempatkan Nabi Muhammad Saw sebagai orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah peradaban manusia.
 

3. Thomas Carlyle, dalam On Heroes, Hero, Worship, and The Heroes in History, yang memposisikan Nabi Muhammad Saw sebagai orang terpenting dari aspek kepahlawanan.
 

4. Marcus Dodds, dalam Muhammad, Budha, and Christ, yang menyebut beliau sebagai tokoh paling berani secara moral, dan beberapa penulis top lain yang pada intinya mereka menempatkan Nabi sebagai orang yang memiliki pengaruh besar hingga saat ini.
 

Kehadiran Nabi Muhammad SAW bagi segenap umatnya dikenang sebagai pemimpin paripurna dan berakhlak mulia yang berhasil membawa umat manusia menuju peradaban baru dengan penuh keadaban. Sebab model kepemimpinan beliau banyak sisi menariknya yang dapat didiskusikan dan diteladani serta tidak lekang dengan perkembangan zaman.
 

Sehingga dalam konteksnya ini, bisa kita tarik semacam benang merah bahwa kepemimpinan beliau perlu dijadikan role model bagi umatnya. Terkhusus bagi para calon pemimpin yang akan maju di Pilkada Serentak 2024 nanti.
 

Catatan terpenting kita hari ini adalah kegagalan kita dalam meneladani kepemimpinan beliau menandakan bahwa Maulid Nabi yang setiap tahun tepatnya pada bulan Rabiul Awal kita peringati hanya menjadi acara seremonial belaka yang hampa dan kering akan makna. Serta, sangat jauh dari kedalaman makna yang sesungguhnya.
 

Semoga peringatan Maulid Nabi yang berdekatan dengan pesta rakyat yaitu Pilkada Serentak 2024 ini, menjadi momentum penting bagi kita semua untuk mempelajari, meneladani dan mengamalkan keempat sifat Rasulullah SAW  tersebut. Sebab, di tengah masyarakat nilai-nilai integritas ini semakin langkah. Untuk itu mari kita internalisasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi sebuah keniscayaan tanpa batas.
 

*Dosen PAI-BSI (Pendidikan Agama Islam-Berbasis Studi Interdisipliner) Pascasarjana IAI Al-Khoziny Buduran Sidoarjo; Dosen PAI-Terapan Politeknik Pelayaran Surabaya; Pengurus LTMNU PCNU Sidoarjo; Ketua LDNU MWCNU Krembung.