Tuban, NU Online Jatim
Program bantuan sebagai pemantik bergulirnya ekonomi di masyarakat diharapkan terus dilakukan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Ini dilakukan untuk membantu kebangkitan ekonomi masyarakat. Covid- 19 yang terjadi dua tahun lalu benar-benar membuat perekonomian masyarakat terpuruk khususnya usaha yang dilakukan sebelum Corona melanda.
Hal ini dikatakan anggota Fraksi PKB DPRD Jatim, Fauzan Fuadi. Dirinya dikonfirmasi setelah mendengarkan banyak masukan dari masyarakat khususnya di Kabupaten Tuban-Bojonegoro, Senin (31/01/22).
“Memang saat ini terjadi pelonggaran pengetatan akibat Covid-19 untuk kebangkitan ekonomi masyarakat, namun belum sepenuhnya pelonggaran ini membuat masyarakat bangkit dari keterpurukan ekonomi yang terjadi kemarin,” katanya.
Dicontohkan Fauzan ini tampak pada kehidupan masyarakat yang memiliki usaha kecil seperti merancang sayur-mayur ikan dan bahan kebutuhan pokok. Juga usaha jualan makanan ringan di pinggir jalan. "Mereka belum bisa bangkit karena modal yang dibutuhkan untuk menopang usaha belum ada. Padahal modalnya tidak besar di bawah Rp5 juta," ujarnya.
Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini, pogram program kerakyatan berupa bantuan modal yang ringan harus menjadi prioritas untuk dilakukan gubernur.
Program seperti Koperasi Wanita (Kopwan) yang sempat dimunculkan gubernur sebelunya dengam bantuan modal Rp25 juta per kopwan perlu dihidupkan lagi. Hal itu sebagai daya pengungkit kebangkitan ekonomi masyarakat.
"Ya, kita akui ada yang gagal kemarin sehingga program Kopwan itu berhenti. Namun kan banyak juga yang berhasil," ungkapnya. Program ini banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya ibu rumah tangga. Mereka dapat pinjaman modal untuk menggerakkan usaha, lanjut dia.
Seharusnya model model semacam inilah yang seharusnya dikembangkan lagi oleh gubernur dan jajarannya. Dengan program bantuan permodalan yang tidak banyak tanpa jaminan yang terlalu membebani.
"Ini yang harus didorong agar masyarakat kembali berdaya setelah mereka mengalami keterpurukan ekonomi akibat pandemi," pintanya.
"Ingat masyarakat yang alami keterpurukan juga kebanyakan keluarga besar Fatayat NU dan Muslimat NU yang ini juga perlu disentuh lebih lagi," jelasnya.
Untuk itu kata pria yang juga Bendahara DPW PKB Jatim, pihaknya akan meminta anggota Fraksi PKB di Komisi B dan C untuk memperjuangkan program bantuan modal yang ringan seperti Kopwan untuk masyarakat.
"Kalau memang perlu dihidupkan lagi Kopwan yang tidak ada salahnya. Kalau memang mau buat program lain juga tidak masalah yang penting program semacam itu hadir di masyarakat. Dan kita bisa mengganggarkan itu di tahun ini melalui APBD perubahan yang akan dibahas pertengahan tahun," pungkasnya.