• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Pendidikan

2nd IC-ISLEH UIN Maliki Malang Hadirkan Narasumber Internasional

2nd IC-ISLEH UIN Maliki Malang Hadirkan Narasumber Internasional
2nd IC-ISLEH UIN Maliki Malang. (Foto: NOJ/humas)
2nd IC-ISLEH UIN Maliki Malang. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim

The 2nd International Conference on Islam, Science, Language, Law, Education, Economic, and Humanity (IC-ISLEH) kembali digelar, Senin (05/06/2023). Acara ini dihadiri oleh Prof Dr H M Zainuddin (Islamic Moderation, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) Indonesia, Prof Frans Wijsen (Pratical Religious Studies, Radboud University) Netherlands, Prof Fahd Mohana, S Alahmadi (Islamic University of Medina) Saudi Arabia, Prof Wildana Wargadinata (Arabic Literature, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang) Indonesia.

 

Konferensi ini dirancang untuk mendorong para sarjana di seluruh dunia untuk merenungkan Islam sebagai agama dan sistem kepercayaan yang berpotensi dapat dimanfaatkan untuk memelihara pembangunan dan peradaban manusia.

 

”Untuk itu, konferensi ini menawarkan berbagai topik untuk dieksplorasi, mulai dari pendidikan, bahasa, ekonomi, hukum, dan lain sebagainya," ujar Rektor UIN Malang, Prof Dr H M Zainuddin.

 

Sebagai sistem kepercayaan yang kaya akan sejarah dan dinamika, Islam tidak monolitik seolah-olah merujuk pada keyakinan yang berdiri sendiri dan terdefinisi dengan jelas. Setiap orang atau kelompok Muslim berhak untuk menerjemahkan Islam dengan cara dan konteks yang sesuai dengan realitas dan urgensi yang bersangkutan.

 

Islam Indonesia, yang kadang-kadang disalahpahami sebagai pinggiran berbeda dengan yang ada di semenanjung Arab, adalah bagian dari keseluruhan dinamika dunia Islam yang secara tegas telah berkontribusi pada perkembangan dan peningkatan sosial, politik dan ekonomi. Konferensi tahunan pertama ini dirancang untuk memperkaya perspektif tentang Islam dalam kaitannya dengan masalah ekonomi, pendidikan, hukum, bahasa, dan sosial.

 

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi dalam pidatonya menjelaskan bahwa ini adalah forum yang bagus untuk membuka perspektif dari berbagai sudut.

 

"Apa yang kita sebut Islamic sience harus berendah hati untuk terbuka setiap kritik dan harus sesuai dengan kebutuhan dan konferensi seperti ini dalam rangka untuk mencari dan membangun masa depan dan peradapan kita yang baik," terangnya.


Pendidikan Terbaru