Surabaya, NU Online Jatim
Dalam penutupan AICIS 2023, Kamis malam (4/5/2023), Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) merangkum bahwa AICIS kali ini memang berfokus pada rekontekstualisasi fikih.
"Agar semata-mata tidak hanya dipahami sebagai hukum Islam, namun juga tentang bagaimana kita memandang Islam yang baik," katanya.
Sementara itu, slosing speech disampaikan oleh Dr H Zainut Tauhid Sa'adi selaku Wakil Menteri Agama RI berpesan tentang perlunya penyegaran mengenai pengetahuan Islam, yang mana perkembangan zaman saat ini sangat pesat.
“Umat islam saat ini sedang mengalami tantangan baru. Perkembangan teknologi dapat membentuk watak yang berbeda dari zaman sebelumnya. Sehingga diperlukan pakar-pakar yang mumpuni agar Islam selalu cocok di tempat manapun dan di zaman manapun. Sebagaimana sifat yang dicontohkan dari Nabi Muhammad yaitu rahmatan lil 'alamin, yang ramah, lembut dalam ajaran Islam dan menjalani kehidupan ini,” ujarnya.
Maraknya konflik, peperangan, ekstrimisme berbalut Islam, perdagangan dapat dipecahkan dengan agama. Agama hadir sebagai problem solver, Islam dapat menjadi penawar dari permasalahan global.
Artikel diambil dari: Penutupan AICIS 2023: Tidak Ada Paper yang Tidak Disubmit dan Agama sebagai Problem Solver
"Piagam Surabaya ditawarkan untuk penawar konflik-konflik tersebut dengan tujuan perdamaian dan perkembangan ajaran Islam," pungkasnya.
