• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Pendidikan

Rektor UIN Malang: Ma’had adalah Akidah Aswaja Moderat

Rektor UIN Malang: Ma’had adalah Akidah Aswaja Moderat
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA. (Foto: NOJ/humas)
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim

Menjadi negara dengan keragaman, baik itu dari sisi budaya maupun agama atau kepercayaan, Indonesia tak luput dari konflik-konflik kecil hingga besar yang mengatasnamakan perbedaan.


Karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia beberapa tahun belakang ini menggencarkan gerakan moderasi beragama sebagai respon atas kegelisahan warga negara terhadap konflik.


Hal ini yang ditekankan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA dalam seremonial Wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana periode ke-4 tahun 2023 di Gedung Sport Center, Sabtu (23/09/2023).


Menurut, kurikulum di UIN Malang yang juga memasukkan unsur pesantren dalam memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal dan mempelajari banyak hal, termasuk perbedaan.


“Akidah yang diajarkan di ma’had adalah akidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang moderat, yang mencintai tanah air, dan menghargai orang lain tanpa memandang agama, status sosial, etnis, dan bangsa,” ujarnya.


Di UIN Malang, mahasiswa belajar hidup di lingkungan heterogen, karena mengenal mahasiswa lain yang berasal dari kebudayaan dan negara yang berbeda.


“Mereka belajar bagaimana harus bertoleransi dengan teman-teman yang tidak sama kultur dan juga status sosialnya,” terangnya.


Dengan begitu, mahasiswa UIN Malang tidak akan menjadi pribadi yang ekstrem, apalagi terpapar gerakan radikalisme. Sebagai perguruan tinggi negeri di bawah naungan Kemenag RI, UIN Malang berusaha menyusun kurikulum keilmuan yang integratif.


Prof Zain memaparkan, elain belajar ilmu yang diminati, mahasiswa juga belajar dan mendalami ilmu agama Islam. Selama satu tahun di awal studi, mahasiswa diwajibkan tinggal di lingkungan pesantren dalam kampus.


“Mulai dari bangun tidur hingga malam hari, mereka mengikuti aturan ala pesantren seperti sholat berjama’ah dan mengaji Al-Qur’an serta kitab kuning,” paparnya.


Pasca ma’had, mahasiswa tidak lantas lepas dari ilmu agama. Mereka masih mempelajarinya melalui mata kuliah keagamaan, seperti Studi Qur’an, Studi Hadits, Teologi, juga Filsafat Islam. 


Pendidikan Terbaru