Unisma Gelar Wisuda ke-76, Dorong Alumni Ciptakan Lapangan Kerja
Jumat, 20 Juni 2025 | 19:00 WIB

Wisudawan Terbaik kedua dan ketiga Program Sarjana Unisma Periode ke-76. (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)
Moch Miftachur Rizki
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
Universitas Islam Malang (Unisma) akan menyelenggarakan prosesi Wisuda Periode ke-76, Sabtu (21/06/2025) besok. Kegiatan ini akan diikuti oleh 715 wisudawan dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari program sarjana, magister, hingga doktoral, dan akan berlangsung selama satu hari penuh.
Pelaksanaan wisuda tahun ini masih menggunakan mekanisme yang sama seperti sebelumnya. Menurut Wakil Rektor I Unisma, dr. Hj. Erna Sulistyowati, tidak ada perubahan besar dalam teknis penyelenggaraan. Namun, di balik kemeriahan seremoni akademik ini, Unisma menaruh harapan besar kepada para lulusan untuk tampil sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Hari ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan serius dalam dunia ketenagakerjaan. Banyak lulusan perguruan tinggi yang belum mampu terserap dalam dunia kerja. Setiap kali ada pembukaan lowongan, ribuan orang langsung mengantre. Fenomena ini menunjukkan bahwa mencari pekerjaan bukanlah hal mudah saat ini,” katanya.
Karena itu, ia menegaskan pentingnya lulusan untuk mengubah pola pikir yaitu tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta kerja.
“Kami berharap lulusan Unisma tidak hanya berkompetisi dalam mencari pekerjaan, tetapi mampu memanfaatkan ilmu dan keterampilan yang telah didapat untuk membangun usaha atau membuka peluang kerja bagi orang lain,” tambahnya.
Unisma saat ini tengah berada dalam fase penting sebagai Entrepreneurial University atau perguruan tinggi kewirausahaan. Konsep ini menjadi bagian dari strategi kampus dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa wirausaha dan kemandirian finansial.
Erna menjelaskan bahwa berbagai program telah dirancang untuk mendukung ekosistem kewirausahaan di lingkungan kampus. Salah satu upaya utama adalah melalui mata kuliah Kewirausahaan yang diberikan kepada mahasiswa sejak semester awal.
“Tak hanya itu, Unisma juga memiliki Lembaga Pengembangan Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis (LPKIB) yang bertugas membina dan mengembangkan minat bisnis mahasiswa. Melalui lembaga ini, mahasiswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga didorong untuk mengikuti pelatihan, praktik langsung, hingga kompetisi wirausaha tingkat nasional,” ujarnya.
“Sudah banyak mahasiswa UNISMA yang memiliki unit usaha sendiri. Bahkan beberapa di antaranya telah menjuarai lomba wirausaha tingkat nasional. Terakhir, salah satu tim kami berhasil memperoleh juara pertama dan mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp45 juta dari penyelenggara kompetisi,” paparnya.
Unisma juga aktif menjalankan program-program dari pemerintah, salah satunya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), termasuk program magang kewirausahaan yang dilakukan di kampus-kampus mitra.
Pada tahun 2025 ini, Unisma juga mulai memasuki masa transisi menuju World Class University pada tahun 2027 mendatang. Menurut Erna, pencapaian sebagai Entrepreneurial University menjadi bekal penting untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.
“Kami sudah memulai langkah-langkah strategis, seperti memperluas kerja sama internasional dengan kampus dan industri luar negeri. Tujuannya agar mahasiswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki wawasan global dan kesiapan menghadapi pasar internasional,” jelasnya.
Program internasionalisasi ini tidak hanya mencakup pertukaran mahasiswa dan dosen, tetapi juga pengembangan kurikulum berbasis internasional dan kolaborasi penelitian global. Dengan langkah ini, Unisma berharap lulusannya dapat bersaing di kancah global.
Mahasiswa Berprestasi
Di antara ratusan wisudawan, terdapat beberapa nama yang mencuri perhatian karena prestasinya yang luar biasa. Salah satunya adalah Nur’ Arofah, mahasiswi Program Studi Akuntansi asal Sumatera Selatan yang berhasil lulus dengan IPK sempurna 4,00 dan menyelesaikan masa studi dalam 7 semester. Ia dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Kedua Program Sarjana.
Arofah berbagi pengalaman dan tips suksesnya selama menempuh studi di Unisma. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada konsistensi dalam belajar, kesabaran menghadapi tantangan, serta dukungan doa dan usaha yang tidak henti.
“Selama kuliah pasti banyak tantangan, baik dari segi pergaulan, tugas kuliah, maupun lingkungan. Tapi kalau kita tetap konsisten, InsyaAllah semuanya bisa dilewati. Sejak awal saya sudah niat ingin lulus dalam 3,5 tahun, dan Alhamdulillah terkabul,” ungkapnya.
Merantau dari luar Pulau Jawa menjadi pengalaman yang memperkaya perjalanannya. Ia mengaku sempat menghadapi tantangan dalam hal bahasa dan adaptasi budaya, tetapi semua itu menjadi proses belajar yang membentuk karakternya.
“Sebagai perantau, kita harus lebih hati-hati menjaga sikap. Beradaptasi dengan lingkungan baru itu penting, apalagi kita sebagai pendatang harus bisa menyesuaikan diri,” imbuhnya.
Selain Arofah, Shihaf Ismi Salman Najib, mahasiswa Program Studi Hukum asal Jember, juga berhasil menyelesaikan studi dengan IPK 3,97 dalam waktu 7 semester. Ia menempati posisi Wisudawan Terbaik Ketiga Program Sarjana.
Menariknya, Shihaf menuturkan filosofi belajar yang ia pegang berasal dari kitab klasik Ta’lim al-Muta’allim karya Imam Al-Zarnuji. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa untuk meraih ilmu, seseorang harus memiliki enam bekal utama: kecerdasan, semangat, kesabaran, bekal materi, bimbingan guru, dan proses waktu yang panjang.
“Ilmu tidak bisa diraih secara instan. Kita harus belajar sebelum kuliah dimulai, aktif saat proses pembelajaran, dan mengulang kembali materi setelah kelas berakhir. Itu cara agar ilmu bisa benar-benar tertanam, bukan hanya sekadar hafalan,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran dosen dan lingkungan sekitar dalam mendukung proses belajar mahasiswa.
“Keberhasilan akademik bukan hanya hasil kerja individu, tetapi juga hasil sinergi antara mahasiswa, dosen, dan lingkungan,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, Farida Mawardi Mantan Ketum IPPNU dan Pelopor CBP-KPP Wafat
2
Khutbah Jumat: 4 Penghalang Manusia Dekat dengan Allah
3
Bupati Lukman Hakim Ditetapkan Sebagai Kasatkorcab Banser Bangkalan
4
Wakil Sekretaris LTNNU Jatim Raih Doktor Kajian Jurnalisme dan Media Islam
5
Komite Hijaz: Jejak Awal Islam Nusantara di Dunia
6
Konflik Iran-Israel Memanas, Prabowo dan Gus Yahya Serukan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua