Jombang, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Jombang menggelar kegiatan 'Ramadhan Bahagia' menjelang berakhirnya bulan Ramadlan. Kegiatan ini dilaksanakan guna menunjang keilmuan, menambah wawasan dan meningkatkan kualitas ibadah menjelang akhir Ramadlan.
Kegiatan yang diikuti 58 peserta dari kader IPNU IPPNU se Kabupaten Jombang ini digelar di Gedung Aula PC Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jombang di Jl Gatot Subroto Jombang pada tanggal 8-9 Mei 2021.
Muhammad Subhan, Ketua PC IPNU Jombang mengatakan, Ramadlan Bahagia pertama kali diadakan pada tahun 2015 dengan nama "Pondok Ramadlan". Kemudian pada tahun 2016 baru dinamai "Ramadlan Bahagia" hingga saat ini dan dilaksanakan dengan baik untuk menunjang kualitas keilmuan dan ketaqwaan para kader.
"Setiap tahun selalu ada konsep dan tema yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan kader," katanya, Sabtu (08/05/2021).
Subhan juga mengungkapkan alasan mengapa diadakan Ramadlan Bahagia di 10 hari terakhir bulan suci. Tak lain untuk menambah ketaqwaan kepada Allah SWT serta untuk menjemput malam keberkahan yaitu malam lailatul qhadar.
"Kita ingin mendapatkan malam lailatul qodar. Insyaallah malam ini bertepatan malam 27 Ramadlan," jelas pelajar alumni UINSA Surabaya ini.
Terobosan dan tradisi yang terus dikembangkan dari setiap tahunnya ini juga mendapatkan apresiasi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang atas inovasi dan gagasan yang menarik untuk meningkatkan kualitas kader muda NU ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Mukhlis, Sekretaris PCNU Jombang. Ia mengatakan, kegiatan ini sangat bagus dan perlu ditinggakatkan dengan inovasi yang lebih keren dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Sebab di era teknologi seperti saat ini banyak pemuda yang kehilangan moral atau akhlak.
Untuk itu IPNU-IPPNU harus hadir memberikan solusi untuk membenahi permasalahan ini. IPNU IPPNU sebagai garda terdepan calon pemimpin di Nahdlatul Ulama harus terus mempersiapkan diri dan membentengi diri dari hal-hal yang merusak moral atau menurunnya akhlak.
"Di zaman serba cepat, dan disiplin ilmu semakin banyak, akhlak harus tetap dipertahankan. Setinggi apapun ilmu kita dan sepintar apapun kita, keutamaan akhlak tetap lebih unggul dari segalanya," tuturnya.
Menurutnya, sudah tepat pelajar NU memilih jalan berkhidmah dan mengabdikan diri di usia muda untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan IPNU-IPPNU.
"Islam yang menganut dan memperteguh aswaja adalah NU. Islam NU tidak kanan dan tidak Islam kiri," pungkasnya.
Penulis: Rohmadi
Editor: Romza
