• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Rehat

HUT RI, Teks Proklamasi Ternyata Pernah Dibaca dalam Bahasa Madura

HUT RI, Teks Proklamasi Ternyata Pernah Dibaca dalam Bahasa Madura
Ilustrasi Tugu Proklamasi. (Foto: NOJ/ museum nusantara)
Ilustrasi Tugu Proklamasi. (Foto: NOJ/ museum nusantara)

Pembacaan teks proklamasi serentak selalu dibacakan di seluruh Indonesia pada upacara peringatan HUT RI pada 17 Agustus. Namun ternyata, teks proklamasi ini tidak bisa dengan bebas saat pertama kali dibacakan oleh Soekarno-Hatta. Karena itu, teks proklamasi ini pernah dibacakan dalam bahasa Madura.

 

Dalam buku Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan yang diterbitkan oleh Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2015, sebagaimana dikutip dari urbanasia.com, berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Surabaya disiarkan oleh radio Nederlands Indische Radio Omroep (NIROM) yang telah berganti nama menjadi Soerabaja Hosyo Kyoku atau Siaran Radio Surabaya sejak masa pendudukan Jepang.

 

Kabar itu pertama kali disampaikan oleh kantor berita Domei Jakarta lewat pemancar radio dan ditangkap oleh pesawat penerima kantor berita Domei Cabang Surabaya pada 17 Agustus 1945 sekitar pukul 10.00-11.00 WIB.

 

Berita itu didapatkan dalam bentuk huruf morse dan langsung diterima dengan mesin tulis rangkap satu. Berita itu berbunyi :

 

Bra djam 12.00 aug tg. 17 domeidjakarta = (proklamasi)

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia titik hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya titik Djakarta hari toedjoeh belas boelan delapan 2605 titik atas nama bangsa Indonesia Soekarno strip Hatta

 

Namun kabar itu baru disiarkan pada 18 Agustus 1945, tepatnya pukul 19.00 WIB. Uniknya, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu disiarkan oleh Siaran Radio Surabaya dengan bahasa Madura.

 

Dengan menggunakan bahasa Madura, Siaran Radio Surabaya berhasil mengelabuhi Jepang dan menghindari sensor oleh Kempeitai, pasukan polisi militer Jepang.

 

Apalagi kala itu Jepang selalu menempatkan seseorang petugas yang mampu berbahasa Indonesia. Nah, langkah cerdas ini dilakukan karena Jepang hanya mengerti bahasa Indonesia, dan tak ada yang paham apa maksud siaran berbahasa Madura tersebut.

 

Meski begitu, kabar gembira itu berhasil ditangkap oleh sebagian masyarakat Jawa Timur di Madura dan di kawasan Tapal Kuda. Berselang beberapa waktu kemudian baru menggunakan bahasa Jawa atau bahasa daerah lainnya.

 

Berikut ini teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia versi bahasa Madura yang disiarkan oleh Soerabaja Hosyo Kyoku:

 

Sengko kabbhi bangsa Indonesia klaban reja anjata’agi kamardhika’anna Indonesia. Hal-hal tasangkot bi’ ngallena kakobasa’an ban en-laenna elampa’agi klaban tjara se tartib tor edalem bakto se pande’. Djakarta tanggal 17 boelan 8 2605. Attas nyamana bangsa Indonesia, Soekarno Hatta.


Rehat Terbaru