• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Rehat

UMRAH RAMADHAN 2023

Menundukkan Kepala Sejenak dan Berdoa di Maqam Ibrahim

Menundukkan Kepala Sejenak dan Berdoa di Maqam Ibrahim
Sempatkan untuk shalat sunah dan berdoa di Maqam Ibrahim karena merupakan kawasan mustajabah. (Foto: NOJ/NWt)
Sempatkan untuk shalat sunah dan berdoa di Maqam Ibrahim karena merupakan kawasan mustajabah. (Foto: NOJ/NWt)

Makkah, NU Online Jatim

Saat melaksanakan tawaf karena sunah maupun wajib lantaran sebagai rangkaian dari ibadah umrah, jamaah akan bertemu dengan Maqam Ibrahim. Bangunannya demikian menonjol, sehingga memudahkan mereka yang tawaf untuk mengetahuinya.


Menurut H Muhammad Faizin dari NU Online, ada sejumlah hal yang perlu dijelaskan terkait maqam. Karena yang terbersit pertama kali dalam pikiran adalah kuburan atau makam. “Jadi, ketika kita mendengar istilah Maqam Ibrahim, kita sering mengira bahwa di situlah disemayamkan jasad atau tempat peristirahatan terakhir Nabi Ibrahim,” katanya.

 

Tempat Mustajabah

Namun hal ini ternyata tidak benar. Maqam Ibrahim bukanlah kuburan melainkan batu yang dibawa Nabi Ismail dan digunakan untuk berdiri Nabi Ibrahim saat membangun Ka'bah. Maqam adalah istilah Arab karena yang artinya meliputi: tempat berpijaknya dua kaki, kedudukan seseorang, berdiri, bangkit, bangun, atau berangkat.


Rasa penasaran pada wujud batu Maqam Ibrahim terjawab setelah laman Haramain mengambil beberapa foto dari jarak dekat batu yang berdasarkan beberapa literatur berasal dari surga seperti halnya Hajar Aswad. Foto tersebut diunggah di laman Facebook Haramain pada Rabu (05/05/2021) diikuti doa agar umat Islam bisa berkunjung ke situs suci tersebut.


“Pernah bermimpi melihat dari dekat isi dalam Maqam Ibrahim? Setelah berjam-jam berusaha mengambil foto paling detail (batu Maqam Ibrahim), ini hasil akhirnya. Semoga Allah memberkahi dan memberi kesempatan untuk mengunjungi Masjidil Haram dan melihat Maqam Ibrahim secara langsung,” tulis dalam unggahan tersebut.


Dalam foto tersebut terlihat dengan jelas tekstur batu yang terlihat berwarna putih agak kekuning-kuningan. Batu tersebut terlihat tidak seperti layaknya batu biasa yang bundar melainkan terdapat dua buah cekungan seperti telapak kaki. Di sekeliling cekungan dihiasi kaligrafi dari logam mengkilap seperti perak.  

 

Posisi Maqam Ibrahim sendiri terletak kurang lebih 20 hasta di sebelah timur Ka'bah. Dulunya Maqam Ibrahim diletakkan dalam sebuah bangunan lemari perak yang pada bagian atas dibuatkan peti dengan ukuran 6 x 3 meter. Setelah semakin banyaknya peziarah ke Masjidil Haram, bangunan ini dirasakan mempersulit orang saat tawaf. Kemudian pada pada 1387 H/1867 M,  Rabithah Alam Islami (Organisasi Persatuan Dunia Islam) mengusulkan dibuat bangunan dari kaca diletakkan di atas Maqam Ibrahim. Kemudian penyempurnaan dilanjutkan pada zaman Raja Fahd bin Abdul Aziz dengan memberi kaca bening setebal 10 mm anti panas pada kotak tersebut yang selesai pada tahun 1418 H.


Di atas batu inilah, Nabi Ibrahim membangun Ka’bah dengan tangannya sendiri, yang batu-batuannya dibawa Ismail. Seperti Hajar Aswad, Maqam Ibrahim juga memiliki beberapa keutamaan di antaranya sebagai tempat untuk shalat. Oleh sebab itu bagi jamaah yang sudah melakukan tawaf disarankan untuk melaksanakan shalat sunah di kawasan ini.


Dikisahkan ketika Rasullah tiba di Ka’bah saat melaksanakan haji, Nabi langsung mencium Hajar Aswad dan kemudian berlari-lari kecil tiga putaran. Pada putaran keempat, Nabi berjalan biasa menuju Maqam Ibrahim. Sesampainya di Maqam Ibrahim, Nabi berdoa: Dan, jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat. Berdasar sabda Nabi, siapa yang shalat di belakangnya, doanya akan dikabulkan.


Dengan demikian, kalau sedang berada di kawasan Ka’bah dan selesai tawaf, hendaknya menyempat untuk shalat sunah. Demikian pula dilanjutkan dengan menundukkan kepala sejenak untuk berdoa dengan harapan permohonan tersebut akan terkabul lantaran berada di kawasan mustajabah.


Dan pantauan di lokasi, banyak jamaah yang menyempatkan untuk menyentuh dan melaksanakan shalat, hingga berdoa di lokasi ini. Namun demikian saat kondisi tidak memungkinkan, karena ramainya jamaah yang melaksanakan tawaf sebaiknya tidak berhenti di kawasan tersebut. Sebaiknya menepi dan hanya mengandalkan posisi yang menghadap Maqam Ibrahim untuk melaksanakan shalat hingga berdoa. 


Rehat Terbaru