• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Tapal Kuda

Nahdliyin Harus Lebih Waspada, Ujaran Kebencian Kian Marak

Nahdliyin Harus Lebih Waspada, Ujaran Kebencian Kian Marak
Suasana seminar online yang digelar PC LTNNU Kota Pasuruan. (Foto: NOJ/Agus)
Suasana seminar online yang digelar PC LTNNU Kota Pasuruan. (Foto: NOJ/Agus)

Pasuruan, NU Online Jatim
Berita maupun postingan gambar hingga video yang menebarkan ujaran kebencian hingga kini masih terus bertebaran di media sosial (Medsos). Hal inilah yang menjadi keprihatinan kaum milineal Nahdliyin di Kota Pasuruan. Diharapkan sejumlah media NU dapat membendung munculnya konten tidak patut tersebut.

 

Berangkat dari problem itu, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kota Pasuruan menggelar seminar online, Sabtu (25/7). Tema yang diangkat  adalah ‘Peran Media NU dalam Berdakwah Lewat Medsos’. 

 

Sejumlah narasumber hadir pada seminar dalam jaringan atau daring ini. Yakni Moch Syarif Hidayatullah selaku Ketua Umum Asosiasi Dai - Daiyah Indonesia. Ahmad Najib sebagai Ketua Pengurus Wilayah (PW) LTNNU Jawa Timur, Pemimpin Redaksi (Pemred) TV9, M Said Hudaini. Juga bergabung Syaifullah Ibnu Nawawi selaku Pemred NU Online Jawa Timur, Shohibul Hujjah, Ketua PC LTNNU Kota Pasuruan, dan Moch Rofi'i Boenawi sebagai redaktur Majalah Aula.

 

Acara ini diikuti puluhan peserta zoom yang tidak hanya berasal dari Kota Pasuruan, melainkan dari luar daerah. Mereka begitu antusias mengikuti jalannya kegiatan dan menyampaikan sejumlah pertanyaan kepada narasumber.

 

Moch Syarif Hidayatullah menyampaikan bahwa media NU saat ini memasuki era emas di mana jauh dengan sebelumnya. Sehingga diharapkan keberadaanya mampu mengcounter munculnya gerakan radikal atau yang tidak pro NU.

 

"Saatnya di era kontestasi cyber ini, NU bisa bersuara lantang melalui media yang sudah ada. Namun, harus tetap punya strategi khusus dalam berdakwah agar tidak kalah dengan gerakan penebar kebencian," katanya.

 

Selain itu, dirinya mengapresiasi kehadiran media NU saat ini, terlebih keberhasilan NU Online yang masuk top ranking menjadi media yang banyak dibaca dan dijadikan referensi.

 

Ia juga berharap agar media NU saat ini bisa memunculkan tokoh yang bisa menginspirasi dan jadi panutan. "Munculkan banyak tokoh NU, tidak hanya satu itu saja. Tapi banyak dan pastinya juga menginspirasi," tegasnya.

 

Senada dengannya, M Said Hudaini menyampaikan bagaimana tantangan media NU di era sekarang. Misal, agar media NU masuk dalam media yang berpengaruh di antara media yang berkapital besar.

 

"Ada 3 gelombang secara garis besar, zaman wali 9, hingga gelombang 3 yakni dakwah digital seperti sekarang," terangnya.

 

Sedangkan dalam acara yang sama 3 narasumber lainya lebih memberikan motivasi agar pengurus LTN PCNU Kota Pasuruan di bawah komando Gus Shohib bisa aktif dan kreatif di dunia Medsos.

 

"Saya sangat optimis, di kepengurusan PC LTNNU Kota Pasuruan yang baru mampu menghadirkan konten kreatif dan inspiratif," terang Ahmad Najib atau yang akrab disapa Gus Najib.

 

Pemred NU Online Jawa Timur, Syaifullah Ibnu Nawawi menyampaikan agar LTNNU Kota Pasuruan bisa menghadirkan konten produktif.

 

"Itu bisa dimulai dari isu yang dekat dengan kita, misal jelang Idul Adha, serta memproduksi flyer yang isinya doa jelang hari raya, dan sejenisnya," paparnya.

 

Di sisi lain, Moch Rofi'i Boenawi memaparkan agar NU saat ini tidak hanya terlalu sibuk dengan narasi kebangsaan. "Namun harus mampu berkolaborasi, melakukan sosial branding yang bisa menarik seluruh lapisan masyarakat," terangnya.

 

Sementara itu, Ketua PC LTNNU Kota Pasuruan Shohibul Hujjah mengatakan, seminar online digelar dalam rangka menyemarakkan pelantikan dan Musyawarah Kerja 1 PCNU Kota Pasuruan masa khidmat 2020-2025, Ahad (26/7). 

 

Disampaikannya bahwa derasnya informasi yang saat ini terus berkembang cepat, membuat masyarakat menjadi haus akan informasi. Namun, di sisi lain muncul adanya media atau pun konten ‘siluman’ yang selalu menebarkan kebencian. 

 

Untuk itu, melalui seminar online ini diharapkan peran media dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat khususnya Nahdliyin. “Agar tetap memilih media NU sebagai referensi informasi yang tepat, akurat dan haq," pungkasnya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru