Wakil Ketua NU Pasuruan: Pendidikan Pesantren Harus Siap Hadapi Era VUCA
Selasa, 13 Mei 2025 | 20:00 WIB
Mokhamad Faisol
Kontributor
Pasuruan, NU Online Jatim
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Gus Taufiq Abdurahman, menegaskan pentingnya kesiapan dunia pendidikan, termasuk pesantren, dalam menghadapi tantangan era VUCA, yaitu Volatility (perubahan cepat), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kerumitan), dan Ambiguity (ketidakjelasan).
Penegasan itu disampaikan pada acara Penguatan Ideologi Aswaja yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Pasuruan di Aula PCNU Kabupaten Pasuruan, Senin (12/05/2025).
"Era ini menghadirkan tantangan bagi banyak pihak, tidak terkecuali bagi dunia pendidikan. Sebagai salah satu lembaga pendidikan, pesantren juga harus menyambut era VUCA dengan berbagai strategi agar santri atau peserta didik siap menghadapinya," ujarnya.
Ketua Yayasan Bayt Al Hikmah Pasuruan itu menjelaskan, kompleksitas persoalan di era saat ini membutuhkan kolaborasi banyak pihak dari berbagai perspektif. Maka dari itu, kekuatan kolektif atau jamaah sangat penting dalam menghadapi tantangan-tantangan global.
"Kita membutuhkan kompetisi yang sehat dan saling melengkapi, termasuk di lingkungan sekolah, dengan menggali dan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada," terangnya.
Gus Taufiq juga menyinggung soal karakter generasi saat ini yang dikenal sebagai generasi stroberi, yakni tampak menarik dari luar, namun rapuh ketika menghadapi tekanan. Meskipun mereka tumbuh dengan akses cepat terhadap informasi, secara mental mereka rentan, sehingga pendidikan harus dirancang untuk memperkuat karakter dan daya tahan mental mereka.
“Jika dulu praktik pendidikan bersifat otoritatif, sekarang hal itu tidak lagi relevan. Bisa-bisa justru bermasalah secara hukum. Maka, kita perlu belajar banyak, membaca data, dan menyesuaikan pendekatan pendidikan,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa saat ini yang paling berharga bukan lagi emas, zamrud, atau intan, akan tetapi yang lebih penting adalah data. Data yang dikelola dengan baik akan menjadi big data yang sangat bernilai, bahkan bisa bernilai hingga miliaran rupiah.
"Apa yang kalian bicarakan, seketika itu juga akan muncul iklan yang relevan di smartphone masing-masing. Itulah kekuatan data saat ini," pungkasnya.
Terpopuler
1
Konflik Iran-Israel, Gus Nadir Serukan Kembali Memanusiakan Kemanusiaan
2
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
3
GP Ansor Jatim Dukung Kegiatan Namen Ben Molong untuk Ketahanan Pangan
4
GP Ansor di Bangkalan Gerakkan Pertanian Mandiri Lewat Namen Semangka ben Molong Cabe
5
Unisma Gelar Wisuda ke-76, Dorong Alumni Ciptakan Lapangan Kerja
6
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
Terkini
Lihat Semua