• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Keislaman

Ramai Ajang Fashion Week, Berikut Panduan Berpakaian dalam Islam

Ramai Ajang Fashion Week, Berikut Panduan Berpakaian dalam Islam
Fashion week hendaknya juga memperhatikan model pakaian yang islami. (Foto: NOJ/BBa)
Fashion week hendaknya juga memperhatikan model pakaian yang islami. (Foto: NOJ/BBa)

Saat ini mulai ramai dibicarakan Citayam Fashion Week. Kegiatan merupakan aksi peragaan busana di zebra cross kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Layaknya Paris Fashion Week yang terkenal, para 'model' berlenggak-lenggok mengenakan busana khasnya sambil menyeberangi jalan. 


Beberapa waktu berselang juga diperbincangkan Tunjungan Fashion Week yang digelar di Surabaya. Kegiatan fashion show dan catwalk yang dilakukan pemuda di salah satu zebra cross Jalan Tunjungan itu menimbulkan kerumunan, hingga menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan tengah kota Surabaya tersebut. Akhirnya acara dibubarkan oleh personel Satuan Polisi Pamong Praja.


Panduan Islam dalam Berbusana
Islam tidak menentukan model pakaian tertentu bagi umatnya. Agama menyerahkan sepenuhnya pada manusia untuk berkreasi dalam berpakaian asalkan mengikuti aturan Islam. Artinya, meskipun tidak menjelaskan secara detail model pakaian, tetapi Islam menjabarkan aturan umum dan etika berpakaian yang mesti dipahami dan diamalkan. 


Setiap daerah memiliki model pakaian yang berbeda dengan daerah lain. Pakaian orang Arab akan sangat berbeda dengan pakaian orang yang tinggal di daerah lain, seperti Amerika, Inggris, dan Indonesia. Meskipun Islam lahir di wilayah Arab, itu bukan berarti seluruh model pakaian yang digunakan orang Arab mesti diikuti dan diamalkan, sebab pada hakikatnya Islam tidak menjelaskan secara detil model pakaian. 


Dalam pandangan almaghfurlah KH Ali Mustafa Yaqub, walaupun Islam tidak merekomendasikan satu model pakaian tertentu, tetapi agama ini memiliki aturan umum berpakaian. Aturan umum ini diistilahkan oleh almarhum dengan 4T, yaitu tidak terbuka (tutup aurat), tidak transparan, tidak ketat, dan tidak menyerupai lawan jenis. 


1. Tidak Terbuka atau Menutup Aurat


Islam mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk selalu menutup aurat, terutama ketika berhadapan dengan lawan jenis ataupun orang lain. Mayoritas ulama berpendapat, aurat perempuan ialah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sementara aurat laki-laki dari pusar sampai lutut. 


2. Tidak Transparan


Selain menutup aurat, pakaian yang digunakan juga tidak boleh transparan. Percuma memakai pakaian yang menutup aurat, tetapi transparan dan memperlihatkan bagian tubuh. Sebab itu, laki-laki dan perempuan perlu memilih bahan pakaian yang lebih tebal, agar aurat tidak terlihat oleh orang lain. 


3. Tidak Ketat 


Pakaian yang digunakan oleh umat Islam mesti longgar dan tidak ketat. Pakaian yang baik ialah pakaian yang tidak memperlihatkan lekukan tubuh supaya orang yang melihat tidak terpancing untuk melakukan perbuatan negatif. 


4. Tidak Menyerupai Lawan Jenis 


Untuk membedakan laki-laki dan perempuan, Islam menganjurkan agar laki-laki tidak memakai pakaian perempuan, begitu pula sebaliknya. Gunakanlah pakaian yang sesuai dengan jenis kelamin. 


Keempat kriteria ini perlu diperhatikan ketika memilih, membeli, dan menggunakan pakaian. Perempuan yang menggunakan hijab tidak akan ada gunanya kalau pakaian yang mereka gunakan transparan dan ketat. Begitu pula laki-laki, tidak ada gunanya memakai jubah, kalau tembus pandang dan auratnya terlihat oleh orang lain. 

 

Artikel diambil dariKriteria Pakaian Islami

 

Ramainya kegiatan pameran busana yang diselenggarakan beberapa waktu terakhir hendaknya juga tetap menjaga ketentuan di atas. Hal tersebut penting agar fungsi pakaian yang dikenakan tidak semata mengikuti trend, juga mempertimbangkan aturan agama. Wallahu a’lam.


Editor:

Keislaman Terbaru