• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Madura

Pegiat Parenting: Mendidik Anak Dimulai dari Diri Sendiri

Pegiat Parenting: Mendidik Anak Dimulai dari Diri Sendiri
Pegiat parenting Vivi Nafidzatin Nadhor (kanan pegang mik). (Foto: pcnusumenep.or.id)
Pegiat parenting Vivi Nafidzatin Nadhor (kanan pegang mik). (Foto: pcnusumenep.or.id)

Sumenep, NU Online Jatim
Pegiat parenting Vivi Nafidzatin Nadhor mengatakan, bahwa seorang perempuan hendaknya mendidik diri sendiri terlebih dahulu sebelum mendidik anak. Oleh karenanya, perempuan hendaknya terus meningkatkan pengetahuan dan belajar dari kesalahan.


Penegasan tersebut disampaikan saat Talk Show Parenting dan Halal Bihalal yang digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Saronggi, Sumenep, Rabu (11/05/2022). Kegiatan yang mengusung tema ‘Optimalisasi Perempuan yang Terdidik dalam Mendidik’ itu dipusatkan di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Saronggi, Sumenep.


Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Putri, Guluk-Guluk, Sumenep itu menyebutkan, bahwa perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Makanya, perempuan seyogyanya perlu lebih fokus pada proses pertumbuhan anak.


“Pencapaian memang penting, akan tetapi proses untuk meraihnya merupakan aspek yang lebih penting. Pintar bukan berarti harus memiliki nilai yang baik di sekolah atau juara dalam berbagai kompetisi,” tegasnya dilansir pcnusumenep.or.id.


Dirinya menegaskan, cara mendidik anak sebaiknya dilakukan agar kelak pandai. Salah satu yang dapat dilakukan ialah terus memberikan  motivasi menuju hal yang lebih baik.


“Sebagian besar orang tua sudah pasti akan menghabiskan waktu bersama si kecil. Namun, juga dianjurkan untuk tidak hanya menemani mereka bermain saja, tetapi juga ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatannya sebagai salah satu cara membuat anak cerdas dan pintar,” terang Ning Vivi, sapaan akrabnya.


“Ajak si kecil untuk bermain bersama, semisal membaca buku atau aktivitas fisik seperti jalan-jalan santai. Selain itu, pelajari juga bagaimana cara ia bersosialisasi apabila sudah memasuki usia sekolah,” imbuhnya.


Alumni Pondok Pesantren Al-Badi’iyah Kajen, Pati itu menyampaikan, perempuan hendaknya menjadi contoh yang baik agar diikuti oleh anaknya. Apabila seorang ibu berekspektasi si kecil untuk memiliki perilaku tertentu, maka ia harus memulai terlebih dahulu perilaku tersebut.


“Karena anak-anak akan lebih mudah belajar dengan melihat kebiasaan atau perilaku yang dilakukan orang tuanya,” jelasnya.


Di samping itu, pihaknya mengatakan bahwa seorang ibu juga harus mendorong anak untuk mengambil risiko dan mengalami kegagalan.


“Meski orang tua secara alami akan selalu melindungi si kecil dan menjauhkannya agar tidak merasa kesal atau marah, namun edukasi terkait risiko dan kegagalan perlu pula dipelajari si anak sejak dini,” pungkasnya.


Editor:

Madura Terbaru