Blitar, NU Online Jatim
Kasus penganiayaan hingga mengakibatkan kematian yang baru-baru ini terjadi di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 9 Blitar memberikan kesadaran akan tantangan yang masih dihadapi di dunia pendidikan. Utamanya terkait perundungan, bullying, dan karakter siswa yang masih rawan perilaku keras dan egois.
Insiden ini menjadi refleksi mendalam tentang perlunya aksi bersama dari seluruh elemen masyarakat, pemerintahan, pengelola pendidikan, dan organisasi masyarakat untuk mengatasi permasalahan ini yang belum bisa lepas dari dunia pendidikan.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Blitar, Nirma Isnaida mengungkapkan pentingnya menghentikan lingkaran perundungan dan kekerasan di kalangan pelajar.
Ia menyoroti adanya kecenderungan karakter siswa yang belum sepenuhnya terbentuk dengan baik, sehingga rentan terjerumus pada tindakan kekerasan dan intimidasi terhadap teman-teman sebayanya.
"Masa depan pendidikan terletak pada generasi muda kita. Oleh karena itu, sudah saatnya kita semua dari pemerintah hingga masyarakat umum meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pendidikan sebagai pondasi utama pembentukan karakter anak-anak, siswa, dan pelajar," ujarnya kepada NU Online Jatim.
Selain itu, Nirma juga mengajak instansi pemerintahan, dinas pendidikan, Kementerian Agama (Kemenag), serta lembaga penegak hukum untuk mengintensifkan program yang telah diinisiasi, seperti program ‘Anti Bullying’ dan ‘Siswa Berkarakter Cerdas dan Akhlakul Karimah’.
Dirinya menegaskan, perlunya menjadikan visi-misi tersebut sebagai landasan nyata dalam pendidikan, dan mendorong implementasi yang lebih kokoh di berbagai lingkungan, baik di sekolah maupun di kantor pemerintahan.
Sementara itu, PC IPPNU Kabupaten Blitar juga bersedia mengambil peran aktif dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan penuh inspirasi bagi pelajar di seluruh Kabupaten Blitar.
“Dengan mendorong perubahan positif, memutus rantai perundungan dan kekerasan, serta mewujudkan siswa-siswi yang memiliki karakter kuat dan bermartabat,” tandasnya.
IPPNU Kabupaten Blitar turut merasa prihatin dan berbela sungkawa mendalam atas insiden ini, serta bersedia berkomitmen untuk membangun karakter siswa sebagai generasi yang memberikan kontribusi emas bagi bangsa, agama, dan negara.
