Mahasiswa Baru Staifa Pacitan Dibekali Perpaduan Keilmuan dan Nilai-nilai Profetik
Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:00 WIB
Anwar Sanusi
Kontributor
Pacitan, NU Online Jatim
Sekolah Tinggi Agama Islam Al Fattah (Staifa) Arjosari, Pacitan menggelar kegiatan Masa Bimbingan Mahasiswa Baru (Mabimwa) di kampus setempat, Selasa-Kamis (15-17/10/2024).
Nur Idam Laksono, Penyuluh Agama Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro mengajak mahasiswa merenungkan tentang makna modernisasi dalam konteks keilmuan dan nilai-nilai keislaman.
Dirinya menekankan bahwa menjadi sarjana modern bukan sekadar mengejar gelar, namun juga melibatkan transformasi diri untuk menjadi pribadi yang relevan, bermanfaat, dan responsif terhadap tantangan zaman. Ia juga menegaskan pentingnya keseimbangan antara mempertahankan nilai-nilai luhur dengan terus berinovasi.
"Sarjana modern adalah mereka yang mampu menjaga tradisi yang sudah baik dan mengembangkannya, serta mengadopsi hal-hal baru yang lebih baik," ujar Nur Idam.
Lebih lanjut, menurutnya budaya keilmuan tidak hanya sebatas penguasaan pengetahuan, namun juga melibatkan nilai-nilai. Dalam konteks Islam, nilai-nilai profetik seperti shddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah (cerdas) menjadi landasan penting bagi seorang sarjana.
"Konsep modernisasi sarjana yang berbasis keilmuan dan nilai-nilai profetik ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk terus belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Al-Qur'an surat Al-'Alaq ayat 1 yang menyeru manusia untuk membaca menjadi dasar bagi pengembangan keilmuan yang tidak terbatas," terangnya.
Ia menambahkan, dalam konteks NU gagasan ini sangat relevan. NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia selalu mendorong warganya untuk menjadi insan yang kamil, yaitu insan yang memiliki pengetahuan luas, akhlak mulia, dan komitmen terhadap nilai-nilai keagamaan.
"Nilai-nilai profetik mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama, menjunjung tinggi kebenaran, dan senantiasa berinovasi. Menjaga tradisi yang sudah baik dan mengembangkannya, serta mengadopsi hal-hal baru yang lebih baik," tegasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Hati dengan 7 Perbuatan
2
Mensos Gandeng PPATK Telusuri Penerima Bansos Terindikasi Main Judol
3
Pesantren Bebas Kekerasan: Nawaning Nusantara Siapkan Satgas dan Edukasi Seksual
4
Distribusikan Benih Padi, Langkah Ansor Jatim Perkuat Ketahanan Pangan
5
Garda Fatayat NU Jatim Terima 100 Bibit Tanaman dari BPBD untuk Dukung Ketahanan Pangan
6
5 Dosen UIN KHAS Jember Ikut Terlibat dalam Penyusunan Raperda MDT
Terkini
Lihat Semua