Trenggalek, NU Online Jatim
Rangkaian Hari Santri 2023 masih berlangsung di Trenggalek, salah satunya 'Silaturrahmi Asosiasi Para Gus/putra kiai atau Asparagus’.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Trenggalek, Agus Yusuful Hamdani memberikan pesan khusus agar Asparagus Trenggalek selalu mendamaikan dan menjadi pemersatu umat di tengah perbedaan, terlebih menjelang tahun politik 2024.
Kegiatan rangkaian salah satu hari santri 2023 ini diselenggarakan oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Trenggalek. Ia meminta kiai-kiai muda putra pondok pesantren se-Trenggalek ini bisa tetap menjadi panutan umat di tengah perbedaan.
"Gawagis hadir tidak sebagai sosok person-person pemecah umat, tapi menjadi pemersatu, tanpa membeda-bedakan sesuatu yang berbeda," ujarnya kepada NU Online Jatim, Jum'at (10/11/2023).
Kiai muda yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah (Haya) Pule Trenggalek ini mengaku, divisi RMINU ini bertujuan untuk merajut kebersamaan. Pesan lain yang ia sampaikan kepada para gus di Trenggalek supaya membangun kebersamaan dalam perbedaan itu penting.
Menurut Gus Yusuf, para gus atau putra kiai-kiai inilah yang akan meneruskan estafet perjuangan. Sehingga bagaimanapun perbedaan bukan menjadi sebuah penghalang bersama dan berusaha merajut kebersamaan meskipun dalam perbedaan dalam hal apapun.
“Mereka adalah generasi para penerus kiai-kiai, maka kita dorong untuk belajar menjadi pengayom, dan belajar menjadi perekat semua pihak," terangnya.
Selain Ketua PCNU Trenggalek, turut hadir Ketua RMINU Trenggalek, Gus Akifun Nuha yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Parakan Trenggalek. Serta puluhan para gus yang hadir dalam silaturahim tersebut.
