• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Sudan Berkecamuk Perang, Mahasiswa Asal Sidoarjo Harap Segera Dievakuasi

Sudan Berkecamuk Perang, Mahasiswa Asal Sidoarjo Harap Segera Dievakuasi
Kondisi perang di Sudan. (Foto: NOJ/Boy)
Kondisi perang di Sudan. (Foto: NOJ/Boy)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Mahasiswa asal Kecamatan Krembung, Sidoarjo di Sudan, Muhammad Kays Reza Fahlefy berharap segera dapat dievakuasi oleh pemerintah ke tempat yang lebih aman. Hal tersebut menyusul berkecamuknya perang di negara tersebut. Reza juga berharap pemerintah dapat membantu mengambil ijazah yang disimpan oleh pihak kampus sejak pendaftaran awal.

 

“Saya bersama teman-teman sebanyak 23 orang tinggal di wisma Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan. Ada juga para pengungsi dari asrama yang jaraknya sangat dekat dari markas militer,” katanya kepada NU Online Jatim, Rabu (26/04/2023) melalui sambungan WhatsApp.

 

Reza yang saat ini menempuh kuliah di Internasional of Africa program studi hadist itu melaporkan keadaan bersama teman-temannya untuk sekarang baik-baik saja. Disebutkan kondisi saat ini sunyi karena adanya gencatan senjata selama tiga hari. Namun Reza dan teman-temannya merasa sulit karena aliran listrik padam selama 6 hari penuh akibat dampak perang.

 

“Pernah 2 hari terjadi pemutusan jaringan internet. Padahal internet sangat penting untuk informasi terkini Warga Negara Indonesia (WNI) di sini,” ujarnya.

 

Terjadi pula penjarahan yang dilakukan oleh warga sipil yang tidak bertanggung jawab. Namun Reza bersyukur para tetangganya warga Sudan sangat baik. 

 

“Saya dan teman-teman mendapat pinjaman fasilitas transportasi untuk membeli kebutuhan hingga meminjami genset ketika listrik padam dan memberi air bersih,” ujarnya.

 

Ia juga menceritakan bahwa para militer akan menyita HP jika di dalamnya terdapat foto atau video terkait kondisi di Sudan.

 

“Mohon maaf kami tidak bisa memberi foto atau video kondisi di sini. Karena kami tidak berani menyimpan foto dan video terkait kondisi. Terkadang kalau bertemu para militer HP kami diperiksa, jika ada foto atau vidio terkait perang yang sedang berlangsung HP kami akan disita,” ucapnya.

 

Alumni Madrasah Bertaraf Interasional (MBI) Amanatul Ummah itu mengatakan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) sudah mengupayakan untuk mengevakuasi WNI yang ada di Sudan. 

 

“Kami berharap evakuasi dapat berlangsung cepat sehingga seluruh WNI dapat di bawah ke tempat yang aman,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru