• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Nusiana

Saat Kiai Miftah Menelpon Wartawan

Saat Kiai Miftah Menelpon Wartawan
KH Miftachul Akhyar. (Foto: NOJ/LKo)
KH Miftachul Akhyar. (Foto: NOJ/LKo)

Ini kejadian lama, sekitaran tahun 2007. Kala itu menjelang Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

 

Sekadar diketahui bahwa di tahun tersebut, Rijal Mumazziq Z masih bergabung di Majalah Aula sebagai reporter alias wartawan. Jam terbang untuk liputan demikian teruji, sejumlah nomor narasumber juga dikantongi.

 

Namun pria yang kini sebagai Rektor Institut Agama Islam al-Falah As-Sunniyyah (Inaifas) Kencong, Jember tersebut mengalami peristiwa yang membuat dirinya serba salah. Penyebabnya tidak melakukan pengecekan terhadap panggilan yang masuk, juga belum menyimpan sejumlah nomor ulama dan kiai.

 

Suatu ketika ada nomor asing menelpon dirinya. Waktu itu dia sedang berkendara. Di tengah bising lalu lintas, maka panggilan diangkat.

 

"Assalamualaikum."

 

"Waalaikumsalam."

 

"Sinten niki?"

 

"Kulo Miftah."

 

"Miftah sopo yo?"

 

"Kulo Miftahul Akhyar."

 

Jreng!

 

"Ampun...ampun kiai...ngapunten. Mboten ngertos nek njenengan. Ngapunten."

 

"Saya ada perlu sama Mas Rijal..."

 

"Siap. Baik, kiai. Baik." (Ndredek banget. Hape hampir jatuh)

 

Kala itu KH Miftachul Akhyar sebagai Wakil Rais PWNU Jatim dan kini Rais Aam PBNU, serta Ketua Umum MUI.


Editor:

Nusiana Terbaru