Syaifullah
Kontributor
Ini kejadian lama, sekitaran tahun 2007. Kala itu menjelang Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Sekadar diketahui bahwa di tahun tersebut, Rijal Mumazziq Z masih bergabung di Majalah Aula sebagai reporter alias wartawan. Jam terbang untuk liputan demikian teruji, sejumlah nomor narasumber juga dikantongi.
Namun pria yang kini sebagai Rektor Institut Agama Islam al-Falah As-Sunniyyah (Inaifas) Kencong, Jember tersebut mengalami peristiwa yang membuat dirinya serba salah. Penyebabnya tidak melakukan pengecekan terhadap panggilan yang masuk, juga belum menyimpan sejumlah nomor ulama dan kiai.
Suatu ketika ada nomor asing menelpon dirinya. Waktu itu dia sedang berkendara. Di tengah bising lalu lintas, maka panggilan diangkat.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Sinten niki?"
"Kulo Miftah."
"Miftah sopo yo?"
"Kulo Miftahul Akhyar."
Jreng!
"Ampun...ampun kiai...ngapunten. Mboten ngertos nek njenengan. Ngapunten."
"Saya ada perlu sama Mas Rijal..."
"Siap. Baik, kiai. Baik." (Ndredek banget. Hape hampir jatuh)
Kala itu KH Miftachul Akhyar sebagai Wakil Rais PWNU Jatim dan kini Rais Aam PBNU, serta Ketua Umum MUI.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
3
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
4
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
5
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
6
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua