• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Nusiana

Santri Madura, Disuruh Bu Nyai Beli Telur Malah Dapat Degan

Santri Madura, Disuruh Bu Nyai Beli Telur Malah Dapat Degan
(Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
(Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Saat menyelami cerita-cerita santri banyak sekali hal-hal unik yang terjadi. Santri yang sejak awal ditanamkan dalam dirinya rasa ta'dzim kepada kiai merupakan ciri khas tersendiri di pesantren.

 

Namun tak jarang keta'dziman santri yang begitu besar kepada kiai dan keluarga ndalem (keluarga kiai) menimbulkan hal-hal yang mengundang gelak tawa.

 

Termasuk salah satunya apa yang dialami Kang Sodiq santri asal Klakah Lumajang yang dikenal sebagai Blok "M" atau blok Madura. Kala itu, Kang Sodiq masih berstatus santri di pesantren yang bahasanya menggunakan bahasa Jawa.

 

Ceritanya berawal saat Kang Sodiq dipanggil Bu Nyai untuk membelikan telur.

 

"Kang tumbasaken tigan (kang belikan telur)," kata Bu Nyai menggunakan bahasa Jawa halus yang artinya menyuruh Kang Sodiq membeli telur.

 

Kang Sodiq meskipun sudah lama ikut ndalem dan sudah bisa bahasa Jawa namun jika dihadapkan bahasa Jawa halus tetap saja banyak kosa kata yang tidak dimengerti termasuk arti kata "tigan".

 

Tak ayal hal itu membuat benak Kang Sodiq bingung, dalam kebingungannya ia hanya bisa menerka-nerka. Jangankan mau bertanya ke Bu Nyai, mengangkat wajahnya saja dirinya tidak berani.

 

"Tigan, tigan, apa ya tigan. Oooo paling degan," ucap Kang Sodiq dalam hati. Degan merupakan bahasa lain dari kelapa muda.

 

Singkat cerita Kang Sodiq pun berangkat menuju pasar mencari degan. Setelah berhasil mencari apa yang dipikirkan, dia membawa hasil belanjanya ke ndalem.

 

"Loh opo iki kang (loh, apa ini kang)," tanya Bu Nyai setengah bingung.

 

"Degan Bu Nyai," jawab Kang Sodiq.

 

"Masyaallah kang, duduk degan kang, tapi tigan (bukan degan kang, tapi telur). Tigan iku ndok (tigan itu telur)," jelas Bu Nyai sambil senyum-senyum melihat kelakuan Kang Sodiq.

 

Penulis: Sufyan Arif


Editor:

Nusiana Terbaru