Malang, NU Online Jatim
Ribuan civitas akademika Universitas Islam Malang (Unisma) turut hadir dalam memeriahkan peringatan Nuzulul Qur'an dan Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Unisma bersama Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Al Islami Gubuklakah, Poncokusumo, Buya KH Nur Hasanuddin. Kegiatan ini digelar di Auditorium Prof Dr KH M Tholhah Hasan Gedung Al Asy’ari, Unisma, Selasa (12/04/2023).
"Sungguh bahagia dan senang, satu sama lain, mahasiswa, dosen, karyawan, dan pimpinan melebur jadi satu dalam ruangan ini sebagai Hamba Allah yang sedang bersimpuh melalui ibadah puasa di bulan Ramadhan. Maka, kita semua ini sama di hadapan Allah Ta'ala, hanya yang membedakan hanya ketaqwaan," kata Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri.
Dirinya juga menjelaskan bahwa dalam kesempatan ini pihaknya menghadirkan Buya KH Nur Hasanuddin dalam rangka mengupas dan memperdalam pengetahuan akan pentingnya Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
"Al-Qur'an penting dalam hidup kita. Karena dengan Al-Qur'an kita selalu dibimbing dan diarahkan, Al-Qur'an juga tempat kita untuk kembali ketika kita gundah dan gulana. Ketika kita membaca Al Quran di situlah kita merindukan surga Allah SWT," tambah Prof Maskuri.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Al Islami Gubuklakah, Poncokusumo, Buya KH Nur Hasanuddin menyampaikan apresiasinya kepada Unisma karena menggelar rangkaian kegiatan mulai dari Santunan Dhuafa di pagi hari dan dilanjutkan dengan peringatan Nuzulul Qur'an serta Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Unisma di sore hari.
"Luar biasa, Unisma sore ini mengadakan acara Nuzulul Qur'an, dimana semua dalam rangka kita cinta Al-Qur'an. Ketika kita cinta Al-Qur'an maka kita pun akan dirindukan oleh Surga Allah Ta'ala. Karena surga merindukan empat golongan di antaranya yakni orang yang membaca Al-Qur'an, yang menjaga lisannya, yang memberi makan orang lapar atau santunan dhuafa, serta yang puasa di bulan Ramadhan. Dan ini dilakukan satu hari penuh oleh keluarga besar Unisma, mudah-mudahan kita semua dirindukan Surga-Nya," tuturnya.
Berdasarkan pantauan NU Online Jatim dalam kegiatan ini berjalan dengan khusuk dan tertib. Setelah mendengarkan tausiyah dari Buya KH Nur Hasanuddin seluruh hadirin bersama-sama membatalkan puasa dengan takjil, dilanjut dengan shalat Magrib berjamaah, dan diakhiri dengan makan talaman secara bersama-sama.
