• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Pendidikan

Tim Riset UIN Malang Amati Kehidupan Beragama di Belanda saat Ramadhan

Tim Riset UIN Malang Amati Kehidupan Beragama di Belanda saat Ramadhan
Tim riset UIN Maliki Malang bersama orang-orang Belanda. (Foto: NOJ/humas)
Tim riset UIN Maliki Malang bersama orang-orang Belanda. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim

Tim riset dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang telah melakukan field work di Belanda untuk mengamati kehidupan beragama melalui kegiatan buka bersama di bulan Ramadhan.


Tim riset UIN Malang terdiri dari Dr. Mohammad Mahpur, M.Si Ketua Program Studi S2 Magister Psikologi, Jamilah, MA Sekretaris Program Studi S3 Pendidikan Agama Islam-Berbasis Studi Interdisipliner, Devi Pramitha, M.Pd.I Sekretaris Program Studi S1 Manajemen Pendidikan Islam dan Alitha Natriezia, SE Humas UIN Malang.


Ketua Tim Peneliti, Dr. Mohammad Mahpur, M.Si, mengatakan telah mendapat undangan buka bersama dengan komunitas muslim Ihtida dan juga komunitas muslim Turki di masjid Utrecht dan Nijmegen.


Kegiatan buka bersama diawali dengan pemaparan tentang Islam oleh salah seorang mualaf tentang proses perjalanan dirinya menjadi mualaf dan krisis identitas yang dialami oleh dirinya dan teman-teman yang lainnya setelah menjadi mualaf.


“Selain itu, buka bersama dengan komunitas Turki di Masjid Eyüp Sultan, Nijmegen, dilakukan secara terbuka, tidak hanya untuk umat muslim, tetapi juga untuk non-muslim yang ingin mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang Ramadan dan aktivitas ibadah muslim lainnya,” ujarnya.


Tim riset menemukan bahwa meskipun muslim adalah kelompok minoritas di Belanda seperti pemeluk agama lainnya, negara memberikan pengakuan yang sama pada kelompok minoritas tersebut. Martjin de Koning, seorang antropolog pada Department of Islam Studies, Radboud University, menyebutkan bahwa Belanda secara konstitusi bukanlah negara yang sekuler.


“Karena konstitusi menyebutkan bahwa tidak ada pemisahan antara agama dan negara serta adanya pengakuan kesetaraan agama-agama yang ada,” terangnya.


Namun, terdapat kekhawatiran masyarakat non muslim Belanda pada kegiatan-kegiatan masal yang diadakan oleh masyarakat muslim yang terkadang mengakibatkan tindakan masif yang mengarah pada keributan.


“Oleh karena itu, peran perguruan tinggi menjadi penting untuk berkontribusi pada disseminasi nilai-nilai kewarganegaraan yang baik,” ungkapnya.


Sementara Jamilah, M.A, anggota peneliti yang juga Sekretaris Program Studi S3 Pendidikan Agama Islam-Berbasis Studi Interdisipliner menegaskan, bagi para dosen di Radboud University, nilai good citizenship merupakan sebuah mandatory dari kebijakan yang diatur dalam code of conducts dalam membangun social safety (kemanan sosial) bagi seluruh warga kampus.


Pendidikan Terbaru