Tulungagung, NU Online Jatim
Pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia selama satu tahun lebih telah menelan banyak korban jiwa. Di antara para korban tersebut adalah para orang tua. Dampak selanjutnya ialah meningkatnya angka anak yatim, piatu, atau yatim piatu karena ditinggal orag tuanya yang meninggak dunia setelah terpapar Covid-19.
"Ada sebelas ribu lebih anak di Indonesia yang menjadi yatim dan atau piatu," ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Anggia Ermarinidalam acara Tahlil untuk Para Syuhada Covid-19 dan Masyayikh pada Kamis (12/08/2021).
Anak-anak yang terpapar Covid-19 juga banyak. Merujuk data organisasi kesehatan dunia atau WHO, Anggia menyampaikan bahwa anak yang terpapar Covid-19 350.000 lebih di dunia, sebanyak 777 di antaranya meninggal dunia.
"Selama hampir dua tahun ini, anak-anak dengan segala bentuk pembatasan sosial menyebabkan mereka sangat tertekan," ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia itu.
Nah, kondisi tersebut mendorong PP Fatayat NU meluncurkan program Peduli Pendidikan dan Kesehatan Mental (PPKM) untuk anak korban Covid-19. Melalui tersebut, Fatayat NU bekerja sama dengan berbagai pihak hadir untuk memberikan pendampingan dan pengasuhan alternative kepada anak-anak korban Covid-19.
"Kita memohon kepada Yang Maha Segalanya agar memberikan yang terbaik untuk semuanya, khususnya untuk anak-anak," harap Anggia.
Editor: Nur Faishal