• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Risalah Redaksi

Kreatif Harus, Tapi Tetap Terukur dan Taati Aturan

Kreatif Harus, Tapi Tetap Terukur dan Taati Aturan
Islam sangat menghargai kreasi, asalkan kemanfaatannya jelas. (Foto: NOJ/ammora.co)
Islam sangat menghargai kreasi, asalkan kemanfaatannya jelas. (Foto: NOJ/ammora.co)

Persaingan di segala bidang memaksa sejumlah pihak harus memiliki ide kreatif dalam menjalankan usaha. Tidak berhenti pada keajegan yang suda ada karena bisa jadi hal tersebut sudah dilakukan kalangan lain. Yang juga penting dan harus diperbuat adalah menemukan ide baru demi memastikan usaha yang digeluti selalu menawarkan hal berbeda dan tentu saja menarik.


Sadar dengan persaingan yang demikian ketat tersebut, maka beragam inovasi dilakukan. Termasuk yang mungkin ada di benak pengelola wedding organizer (WO) dari Lumajang. Demi menemukan ide brilian dan menyenangkan pelanggan, akhirnya menawarkan konsep sesi foto prewedding atau pranikah di kawasan blok Savana Watangan yakni area Bukit Teletubbies yang masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Gunung Bromo, Probolinggo. Namun lantaran kurang perencanaan atau memang teledor, kawasan tersebut akhirnya terbakar pada Rabu (06/09/2023) sekitar pukul 11.30 WIB. Kebakaran karena kelalaian pihak WO yang menggunakan flare asap saat foto prewedding tersebut.


Ternyata masalah terus bergulir yang menyebabkan manajer WO dengan inisial AP yang berusia 41 tahun akhirnya dijadikan tersangka. Yang membuat cukup ngeri adalah ancaman yang diberikan kepada tersangka karena dijerat Pasal 50 ayat 3 huruf d jo Pasal 78 ayat 4 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah dalam Pasal 50 ayat 2 huruf b jo Pasal 78 ayat 5 UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang dan atau Pasal 188 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp1,5 miliar.


Cerita ‘gagal’nya pengelola acara sesi foto maupun video pranikah hingga berujung masalah pidana seperti di atas sebenarnya cukup banyak. Termasuk kemunculan para konten kreator yang ingin mendapatkan sajian menarik agar digandrungi pengikut dan mendapatkan keuntungan. Aneka cara dilakukan, namun dalam kenyataannya berujung hal yang tidak diinginkan.


Tidak semata melanggar aturan, nyawa diri sendiri dan kalangan lain juga kadang tidak pernah menjadi pertimbangan. Yang ada di benak mereka adalah menghasilkan karya memukau serta menjadikan pelanggan puas.


Bagaimana sejumlah anak muda rela menghadang lajunya kendaraan besar saat masih melaju demi mendapatkan video yang menarik. Demikian juga adegan berbahaya lainnya yang akan mengancam keselamatan diri dan pihak lain sering mengemuka dan celakanya justru digemari warga internet.


Islam tentu saja sangat menghargai kreasi dari penganutnya. Kelebihan akal hendaknya dapat dioptimalkan untuk menemukan aneka kreasi dan inovasi yang ujungnya berguna bagi diri, lingkungan dan kalangan lain, serta menghibur. Lahirnya teknologi baru tentu diharapkan semakin memudahkan manusia dalam berinteraksi dan menuntaskan amanah di muka bumi. Yang juga tidak boleh lupa adalah bagaimana ujung dari aneka temuan tersebut adalah menyadari keagungan Tuhan dan memanfaatkannya untuk kebaikan.


Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali mengingatkan bahwa dalam keseharian, ada 5 kemaslahatan yang hendaknya terus dijaga umat Islam dan juga berlaku kepada siapa saja. Yakni maslahat yang menjamin terjaganya agama, nyawa, akal, harta dan nasab. Dengan demikian, silakan semua kalangan berlomba untuk membuat terobosan berupa karya terbaik. Namun yang juga harus diperhatikan adalah kelima hal esensial tersebut juga dapat dikawal dengan paripurna.


Pembuatan konten, acara pranikah dan sejenisnya seharusnya dibuat semenarik mungkin dalam hal gambar dan video. Namun yang hendaknya juga diperhatikan apakah kreasi itu dapat menjaga lima prinsip dalam diri manusia yang hendaknya dijaga tersebut? Belum lagi aturan yang mengikat di kawasan setempat juga harus menjadi pertimbangan utama agar ide yang dibuat tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku. Kecermatan dan pemahaman yang menyeluruh atas beragam kreasi sangat penting, tentunya untuk kemaslahatan yang lebih luas.


Risalah Redaksi Terbaru