• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Keislaman

Bacaan Pagi dan Sore yang Diajarkan Rasulullah agar Terhindar dari Musibah

Bacaan Pagi dan Sore yang Diajarkan Rasulullah agar Terhindar dari Musibah
Aamalkan bacaan atau doa berikut agar mendapatkan perlindungan dari aneka mara bahaya. (Foto: NOJ/NU Network)
Aamalkan bacaan atau doa berikut agar mendapatkan perlindungan dari aneka mara bahaya. (Foto: NOJ/NU Network)

Setiap manusia berharap dalam keseharian tidak ditimpa musibah, apalagi yang demikian berat. Karenanya, beragam hal dilakukan demi memastikan bahwa dalam keseharian terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Baik dengan tindakan antisipasi yang aman ujungnya adalah dapat selamat.


Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan amalan yang akan dapat menyelamatkan dari aneka peristiwa yang tidak diinginkan. Bacaan tersebut hendaknya dibaca saat pagi dan sore, dengan harapan Allah SWT selalu melindungi dari mara bahaya. Dan penjelasan tersebut dapat disimak dari cerita berikut ini.


Abu Darda’ adalah salah satu sahabat Rasulullah dari kalangan Anshar. Pernah suatu ketika didatangi seorang laki-laki dan mengatakan bahwa rumah Abu Darda’ kebakaran. Dalam riwayat lain bahkan dijelaskan kedatangannya kepada Abu Darda’ dilakukan berulang kali dengan mengabarkan informasi yang sama, bahwa rumahnya kebakaran. 


Rupanya keyakinannya kepada Rasulullah menjadikan Abu Darda’ tidak percaya pada kabar dari laki-laki yang menemuinya. Keyakinan itu berdasar pada sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: 


من قالها أول نهاره لم تصبه مصيبة حتى يمسي ومن قالها اٰخر النهار لم تصبه مصيبة حتى يصبح: اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَاإِلهَ إِلَّا أَنْتَ عَلَيْكَ تَوَكّلْتُ وَأَنْتَ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ أَعْلَمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا. اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّيْ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ


Artinya: Barang siapa membaca (beberapa kalimat doa dan dzikir) di permulaan siang (pagi) maka ia tidak akan tertimpa musibah hingga sore hari. Dan barang siapa membacanya di akhir hari (sore) maka ia tidak akan tertimpa musibah hingga pagi hari.


‘Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan melainkan Engkau. Kepada-Mu saya bertawakal. Engkau Tuhan Arsy yang sangat agung. Kalau Engkau berkehendak maka akan terjadi, jikalau tidak, maka tidak akan terjadi. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Saya mengetahui bahwa Allah terhadap segala sesuatu itu mampu. Dan Ilmu Allah mencakup segala hal. Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari kejelekan diriku, dan kejelekan seluruh binatang. Engkau yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di jalan yang lurus. (HR Ibn Sini; lihat Syekh Nawawi, Al-Adzkar, Semarang: Pustaka Alawiyah, halaman: 79).


Di akhir kisahnya, Abu Darda’ mengajak orang-orang yang mengatakan bahwa rumahnya terbakar untuk memastikan kebenaran tersebut. Berbekal keyakinan kebenaran hadits Rasulullah, Abu Darda’ tetap optimis bahwa rumahnya dalam keadaan baik-baik saja karena setiap pagi dan sore beliau membaca apa yang diajarkan Rasulullah tersebut. 


Sesampainya di tempat kejadian, seakan terlihat keajaiban yang luar biasa. Sekitar rumah Abu Darda’ semua hangus terbakar, namun rumahnya tidak terjilat api sedikit pun, bahkan masih dalam kondisi sebagaimana asalnya. Jika keyakinan atas kebenaran Allah dan rasulnya telah bulat, tiada hal yang dapat mengalahkan.


Melalui para utusan, Allah menunjukkan kasih sayang-Nya sebagaimana terangkum dalam ajaran Islam. Bukan hanya keselamatan akhirat, kesejahteraan dunia pun Islam tawarkan kepada umatnya. Abu Darda’ menjadi salah satu contoh pendengar sekaligus pengamal ajaran Rasulullah terkait dzikir pagi dan petang ikhtiar pelindung dari segala kejahatan.


Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari kisah tersebut di antaranya, pertama, musibah bagi manusia adalah keniscayaan. Apakah itu berbentuk ujian atau bahkan teguran. Kebenaran ini telah dikabarkan dalam Al-Qur’an. 


وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ


Artinya: Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn’ (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). (QS al-Baqarah [2]: 155-156).


Kedua, kelemahan manusia mengharuskannya selalu kembali kepada yang Mahakuasa, baik melalui doa-doa maupun dzikir sebagaimana telah diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. 


يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا 


Artinya: Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah. (QS. An-Nisa [4]: 28).


Disebutkan dalam ayat lain, bahwa kebahagiaan atau kesusahan seorang hamba bergantung di bawah kuasa-Nya. 


وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى


Artinya: Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. (QS An-Najm [53]: 43).


Ketiga, tiada kebahagiaan dapat dinikmati seorang hamba, kecuali ia konsisten mengikuti petunjuk Allah dan rasul-Nya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: 


تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة رسوله 


Artinya: Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama-lamanya selagi kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-Quran) dan sunah Rasul. (HR Malik, Muslim dan Ash-hab al-Sunan).

 


Silakan mengamalkan doa dan bacaan di atas, tentunya dengan keyakinan bahwa Allah SWT akan senantiasa menjaga kita dari aneka musibah dan bahaya sejak pagi hari hingga malam. Wallahu a'lam.


Editor:

Keislaman Terbaru