Malang, NU Online Jatim
Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jatim menggelar silaturahim dengan berbagai elemen dalam rangka pembelian Gedung Dakwah Muslimat NU Jatim. Kegiatan itu dipusatkan Grand Mercure Malang, Senin (22/08/2022).
Ketua PW Muslimat NU Jatim, Nyai Hj Masruroh Wahid menyampaikan, pihaknya berkeinginan untuk membangun Gedung Dakwah Muslimat NU di Kota Surabaya.
"Jadi gini, sebetulnya saya beli tanah dan bangunan. Sekarang ini tengah dilakukan gerakan wakaf untuk membeli tanah dan bangunan itu untuk dijadikan gedung dakwah Muslimat NU yang pada hakikatnya semua kegiatan Muslimat NU berada di situ," katanya kepada NU Online Jatim.
Ia menginginkan proses renovasi dari bangunan yang sudah ada tersebut berjalan cepat, bahkan diusahakan akhir tahun 2022 Gedung Dakwah Muslimat NU Jawa Timur bisa digunakan.
"Akhir tahun harapannya selesai, dan segera diluncurkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU dan Ketua PWNU Jatim. Tentunya, peresmian gedung nantinya diharapkan bisa menjadi penanda Muslimat NU menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama," tambahnya.
Nyai Masruroh juga menjelaskan bahwa keberadaan Gedung Dakwah Muslimat NU Jatim ini dirasa penting lantaran perkembangan digitalisasi yang luar biasa. Menurutnya, konten di media sosial perkembangannya semakin beragam, dan Muslimat NU merasa tertinggal terkait hal itu.
"Oleh karenanya, Muslimat NU Jatim ingin mengambil peran melalui dakwah digital yang ramah, mengajarkan Aswaja An-Nahdliyah yang Rahmatan Lil Alamin, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelasnya.
Menurutnya, nantinya dalam memanfaatkan Gedung Dakwah Muslimat NU Jatim akan melibatkan Ikatana Guru TK Muslimat NU (IGTKM) dan elemen lain yang ada di bawah naungan Muslimat NU Jatim.
"Nantinya, kalau sudah berjalan baik, konten-kontennya sudah terkemas dengan baik, kami akan mengajak cabang-cabang untuk berkontribusi juga di daerahnya masing-masing," paparnya.
Sebagai informasi dalam kesempatan ini turut dihadiri Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) KH Mohammad Nuh, Ketua ISNU Jatim Prof Mas'ud Said, dan lain sebagainya.
