• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Pendidikan

FGD Forum Rektor PTKIN 2024 di UIN Malang, Prof Inung Minta Tindak Lanjut MoU

FGD Forum Rektor PTKIN 2024 di UIN Malang, Prof Inung Minta Tindak Lanjut MoU
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin saat memberikan penghormatan kepada Diktis Kemenag RI, Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi pada FGD Forum Rektor PTKIN 2024 di Rektorat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Kamis (25/01/2024) malam. (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin saat memberikan penghormatan kepada Diktis Kemenag RI, Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi pada FGD Forum Rektor PTKIN 2024 di Rektorat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Kamis (25/01/2024) malam. (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)

Malang, NU Online Jatim 

Focus Group Discussion (FGD) Forum Rektor PTKIN 2024 bertajuk PTKI Nusantara UN Indonesia Gemilang digelar di Rektorat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Kamis (25/01/2024) malam.

 

Direktur Pendidikan Tinggi Agama Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi menyampaikan bahwa pihaknya kali ini sudah memiliki 9 PTKIN yang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) A atau Unggul.

 

"Kita saat ini sudah memiliki 9 PTKIN yang AIPT-nya A atau Unggul. Target di 2024 karena sudah ada komitmen, akan segera kita tindaklanjuti dengan teken kontrak pakta integritas dengan 13 kampus," kata Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi.

 

Ia juga menegaskan kepada 9 PTKIN yang AIPT-nya sudah A atau Unggul, untuk menyelaraskan Perkin yang ada di pemerintah pusat terkait dengan internasionalisasi.

 

"Jalan yang kita tempuh salah satunya yakni akreditasi internasional. Kedua, jalan double degree. Makanya, dengan segala hormat bapak ibu pimpinan sekalian, tolong jangan hanya ramai-ramai MoU yang tidak ada artinya. Kalau itu dianggap sebagai langkah awal maka menjadu baik, tapi kalau hanya dikibas-kibaskan MoU-nya tidak ada artinya. Bahkan menurut BAN PT itu tidak ada nilainya. Harusnya ditindaklanjuti dengan satu kerja sama yang kongkrit," tegasnya.

 

Prof Inung sapaan akrabnya juga menyampaikan bahwa kebijakan di pusat yakni akan mendukung dalam bentuk full scholarship jika MoU dilakukan dengan perguruan tinggi yang masuk dalam 1.000 QS World University Rankings.

 

"Karena kita tau bahwa di luar negeri juga banyak perguruan tinggi yang mungkin lebih baik Malang daripada perguruan tinggi itu, lebih baik Jogja daripada perguruan tinggi itu," jelasnya.

 

Prof Inung juga mengajak para pimpinan PTKIN untuk melakukan MoU yang ditindaklanjuti dengan MoA yang riil dengan salah satu klausul pengiriman mahasiswa skema double degree.

 

Sementara itu, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin menyampaikan bahwa pihaknya sepakat dengan arahan pusat, jika perguruan tinggi harus melaksanakan MoU yang ditindaklanjuti dengan MoA yang riil.

 

"Tentu kita tidak hanya sekedar MoU untuk menghiasi dokumen, tapi lebih dari itu harus ada saling menguatkan terutama yang sudah unggul, salah satunya UIN Malang," tuturnya saat dikonfirmasi NU Online Jatim.

 

Prof Zainuddin juga berharap melalui FGD Forum Rektor PTKIN 2024 yang digelar di UIN Malang dapat menjadikan PTKIN yang memiliki nilai tawar lebih.

 

"Harapan kami bahwa dari sini kita akan menuju universitas yang mempunyai nilai tawar, karena kita ini perguruan tinggi yang mempunyai benefit selain umum kita juga memiliki komitmen agama," tandasnya.


Pendidikan Terbaru