Kiai Romzi, Sosok Humoris yang Selalu Dirindukan

Wafatnya Kiai Romzi, Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo, pada 07 Oktober 2020 lalu menyisakan kerinduan yang sangat mendalam bagi keluarga, santri, dan masyarakat. Kiai Romzi merupakan sosok yang bisa melebur dan menyesuaikan diri dengan berbagai dimensi dan elemen masyarakat.

 

Sikap ilmiahnya akan tampak jika berada di sebuah forum ilmiah, seperti di forum rapat asosiasi ma’had aly se-Indonesia, forum bahtsul masail, begitupun ketika ditunjuk sebagai juri Musabaqah Qiroatil Kutub tingkat Nasional. Sebaliknya, dimensi sosialnya akan tampak ketika membaur dengan masyarakat awam, pedesaan dan pedukuhan. Sosok humoris, ramah, rendah hati akan jauh lebih terlihat dari pada kealimannya.

 

Oleh karena itu, banyak kalangan akademisi atau santri mengatakan bahwa ia adalah seorang kiai yang sangat alim akan tetapi tertutupi dengan karakter humorisnya. Penulis sebagai santri dan alumni Ma’had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo, ketika mengikuti rapat asatidz yang dipimpin oleh Kiai Romzi, tak jarang ia mengeluarkan joke-jokenya sehingga para musyawirin kala itu tertawa riang di tengah-tengah kemumetan dan kebuntuan berpikir.

 

Dalam pandangan sang istri, Nyai Hj Lathifah Wafi (putri penyusun Shalawat An-Nahdliyah, KH Hasan Abdul Wafi), Kiai Romzi merupakan sosok yang sangat disegani dalam keluarga. Selain itu, menurut penuturan Nyai Lathifah, Kiai Romzi merupakan seorang santri yang sangat taat pada gurunya sehingga guru-gurunya mengingatnya dengan baik.

 

Sewaktu mondok di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, Kiai Romzi tak hanya menjadi seorang santri pelajar, melainkan juga mengabdi sebagai santri yang selalu membalikkan sandal KH Ali Maksum usai shalat berjamaah atau mengajar. Hal ini sudah menjadi rutinitas Kiai Romzi sewaktu kala itu. Tak ayal, semasa hidup KH Ali Maksum, ia selalu mengingat kebaikan yang dilakukan oleh Kiai Romzi tersebut.

 

Selain dikenal baik oleh KH Ali Maksum, Kiai Romzi merupakan sosok yang dekat dan dikenal baik oleh KH Maimoen Zubair. Hal ini terbukti ketika Kiai Romzi dan Nyai Lathifah sowan dan masih menjadi kemanten baru, Mbah Moen mempersilahkan mereka berdua untuk beristirahat di kamar putranya.

 

Lalu bagaimana sosok Kiai Romzi dalam pandangan Kiai Zuhri selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton? Menurut Kiai Zuhri, Kiai Romzi adalah sosok yang layak untuk dijadikan teladan karena mempunyai banyak keunggulan, salah satunya adalah semangat belajar yang tinggi. Di sela-sela kegiatannya yang sangat padat dan kesibukannya sebagai kepala rumah tangga, mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, mengajar, serta berdakwah di tengah-tengah masyarakat, Kiai Romzi bisa melanjutkan dan menuntaskan jenjang pendidikannya hingga program doktoral S3. Tentu tidak semua orang bisa melakukan hal ini.

 

Karakter lain Kiai Romzi yang dituturkan oleh Kiai Zuhri adalah pekerja keras yang pantang menyerah. Dibuktikan dengan semangatnya dalam mengembangkan Ma’had Aly Nurul Jadid serta membangun jaringan dengan berbagai elemen baik kalangan pemerintahan maupun antar pesantren.

 

Pandangan Kiai Zuhri mengenai sosok Kiai Romzi di atas disampaikannya pada pengantar atas diterbitkannya buku yang hadir di hadapan pembaca yang berjudul “Kiai Romzi: Sosok Kiai Humoris, Produktif dan Kharismatik”. Buku ini berisi tulisan-tulisan —kisaran 34 judul tulisan— yang memotret sosok Kiai Romzi dari berbagai sisi. Buku inihadir dan dicetak pertama kali pada Januari 2021 dalam rangka mengenang 100 hari wafatnya Kiai Romzi pada 14 Januari 2021.

 

Pada pertengahan Januari 2024, buku ini naik cetak untuk yang kedua kalinya atas dasar permintaan banyak pihak dan khalayak. Harapannya, kesan, pesan dan keteladanan Kiai Romzi yang tertuang dalam buku ini bisa memberikan inspirasi kepada khalayak untuk mencontoh dan meniru, baik dari segi ketekunan, produktivitas, pengabdian, akhlak, hingga semangat dakwahnya.

 

---