Pustaka

Kosmologi Sufi: dari Kun ke Nabi

Rabu, 11 September 2024 | 15:00 WIB

Kosmologi Sufi: dari Kun ke Nabi

Sampul Kitab Syajarah al-Kawn. (Foto: NOJ/ ISt)

Apa yang akan terbayang di benak kalian ketika membahas tentang asal-usul semesta? Biasanya, banyak pandangan dan pendapat yang muncul mengenai hal ini. Mulai dari teori bahwa semesta tercipta dari air atau uap, ledakan Big Bang, dan masih banyak lagi pendapat para filsuf berikut ilmuwan modern tentang awal mula semesta.

 

Kitab Syajarah al-Kawn ini akan membawa kita berkelana dan menjelajahi awal mula semesta melalui sudut pandang tasawuf dan sufisme. Konsep kosmologi Ibnu Arabi menjelaskan bahwa semesta mengada dari kata kreatif, yakni dimulai dari benih kun (كن), sesuai dengan firman Allah dalam QS: an-Nahl:40. Dari kata kreatif yang terucap tersebut, timbullah semesta yang dalam pandangan Ibnu Arabi laksana pohon: pohon semesta (hlm. 39-40).

 

Dari kaf (ك) kata tersebut muncul dua makna: kaf kufriyah (kaf kekafiran) dan kaf kamȃliyah (kaf kesempurnaan). Sedangkan dari nun kata tersebut juga menampakkan dua makna: nun nakirah (nun kebodohan idenitif) dan nun ma’rifah (nun pengetahuan definitif). Ketika Allah menciptakan segala sesutau dengan kata kreatif tersebut, Allah memerciki mereka dengan cahaya-Nya.

 

Adapun orang yang membenarkan cahaya itu dapat mempelajari imaji (timtsȃl), sehingga melihat penjabaran kaf kamȃliyah (kaf kesempurnaan) dan nun ma’rifah (nun pengetahuan definitif) dari kata kreatif kun (كن). Sebagaimana Adam yang dapat memperhatikan contoh ideal (mitsal) kata kun sekaligus maksud Sang Pencipta. Sebaliknya orang yang menyalahinya, dia keliru mengaja kata tersebut dan menyangka makna kun (كن) adalah kaf  kufriyah (kaf kekafiran) dan nun nakirah (nun kebodohan idenitif). Seperti halnya iblis yang pada akhirnya membuatnya merasa agung, angkuh, menolak, dan sombong.

 

Buku ini juga membahas sirah Nabawi yang erat kaitannya dengan kosmologi, di mana Nabi Muhammad akan menjadi buah dan inti dari pohon semesta (Syajarah al-Kawn). Karena Allah menciptakan pohon semesta bukan karena pohon itu sendiri. Namun, pohon tersebut dijaga dan dilindungi demi buahnya.

 

Termasuk juga membahas secara lugas perjalanan mulia Nabi: Isra’ Mikraj dari perspektif yang unik. Misal saja, biasanya dalam pandangan yang umum kita ketahui, kendaraan yang dipakai Nabi dalam perjalanan ini hanya Buraq. Namun, di kitab ini ada enam kendaraan yang dipakai dalam perjalanan mulianya. Satu, Buraq kendaraan menuju Baitul Maqdis; dua, Mikraj kendaraan menuju langit; tiga sayap-sayap malaikat kendaraan untuk berpindah dari satu langit ke langit lain; empat sayap Jibril as. digunakan hingga Sidratul Muntaha; lima, Rafraf (cahaya hijau), Nabi mengendarainya hingga Singgasana (Arsy); dan enam, Ta’yid (dorongan) kendaraan untuk menghadap ke hadirat Allah.

 

Dalam konsep pohon semesta ala Ibnu Arabi ini, Nabi Muhammad juga akan menjadi manusia arketipe: manusia yang dijadikan percontohan. Sebagai manusia arketipe, Nabi akan menjadi contoh segala yang ada. Misal, tubuh Adam–juga seluruh manusia– adalah contoh dari nama Muhammad (محمد) dalam format Arab. Mim (م) adalah kepala Adam; ha’ (ح) adalah tangannya; mim (م) kedua adalah perut Adam; serta dal (د) adalah kakinya.

 

Buku ini dilengkapi dengan biografi Ibnu Arabi serta catatan dan tahkik oleh seorang muda kajian Islam, Zainul Maarif. Di bagian belakang buku ini juga terdapat teks atau matan arabnya, sehingga memudahkan kita untuk membandingkan terjemahan dan teks arab aslinya. Syajarah al-Kawn juga meluruskan pandangan-pandangan keliru tentang awal semesta dengan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif. Menggabungkan pendekatan mistis, religius, dan filosofis dalam kajian yang padat dan menyeluruh.           

 

Bagi mereka yang tertarik untuk mengetahui bagaimana konsep kosmologi secara tasawwuf, maka buku ini adalah jawabannya. Namun, sayang sekali mungkin karena buku ini adalah terjemahan dari kitab berbahasa arab, sehingga ada beberapa kalimat yang sepertinya sedikit rancu dan sulit dipahami. Terlepas dari itu, buku ini dapat menjadi bacaan yang bagus untuk semua kalangan, karena memberikan pandangan baru nan unik.

 

Identitas Buku:

Judul buku: Kitab Syajarah Al-Kawn Ibnu Arabi
Penulis: Zainul Maarif
Penerbit: Turos Pustaka
Cetakan: Desember 2019
Tebal: 320 Halaman
ISBN: 978-623-7327-33-2
Peresensi: M Syahirul Ezzy, santri Pondok Pesantren Annuqayah Latee, Guluk-Guluk, Sumenep.