• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pustaka

Menilik Kitab Gramatikal Arab Syarh Al-Kafrawi

Menilik Kitab Gramatikal  Arab Syarh Al-Kafrawi
Syarh al-Kafrawi ala Matni al-Ajurumiyyah karya Syaikh Hasan bin Ali al-Kafrawi versi cetakan Al-Hidayah Surabaya. (Foto: NOJ/ Alfan Jamil)
Syarh al-Kafrawi ala Matni al-Ajurumiyyah karya Syaikh Hasan bin Ali al-Kafrawi versi cetakan Al-Hidayah Surabaya. (Foto: NOJ/ Alfan Jamil)

Kitab Syarh al-Kafrawi merupakan salah satu dari beberapa kitab yang mensyarahi kitab Matan al-Ajurumiyyah. Kitab ini dikarang oleh seorang ulama yang faqih dan ahli nahwu bernama Syaikh Hasan bin Ali al-Kafrawi asy-Syafi’i al-Azhari (wafat 1202 H). Beliau dilahirkan di sebuah kota di Mesir yang bernama Kafr El-Syaikh, belum ada data yang menyebutkan tahun kelahiran Syaikh al-Kafrawi.

 

Syaikh Hasan bin Ali al-Kafrawi memulai pengembaraan keilmuannya di sebuah kota bernama al-Mahallah al-Kubro (dekat Kafr El-Syaikh), di sanalah ia mempelajari Al-Qur’an sekaligus menghafal banyak kitab matan.

 

Kemudian pindah menuju Kairo, mendatangi beberapa ulama untuk ngalap ilmu dan barokah. Di antaranya, Syaikh Ahmad as-Suja’i (dinamakan as-Suja’i karena kalam-kalamnya yang bersajak) pengarang kitab Hasyiyah as-Suja’i ‘ala Syarh Qathr an-Nada li Ibn Hisyam, Syaikh Umar ath-Thohlawi pengarang kitab al-Mathla’ al-Qorib Syarh al-Thohlawi ‘ala Mandzumah al-Syabrowi fi an-Nahwi, Syaikh Muhammad bin Salim al-Hifni (syaikh al-Azhar kedelepan) pengarang kitab ats-Tsamroh al-Bahiyyah ‘ala Asma’ ash-Shohabah al-Badariyyah, dan Syaikh Ali ash-Sho’idi pengarang kitab Hasyiyah ‘ala Syarh az-Zarqoni ‘ala Mukhtashor Kholil.

 

Atas pengembaraan keilmuannya itu, Syaikh al-Kafrawi memiliki banyak karya. Meliputi, Syarh al-Kafrawi ‘ala Matni al-Ajurumiyyah, I’rob al-Ajurumiyyah, Ad-Durru al-Mandzum bi Halli al-Muhimmat fi al-Khutum, dan Risalah fi Ahkam al-Mutahayyiroh.

 

Syaikh Hasan bin Ali al-Kafrawi menulis kitab Syarh al-Kafrawi atas dasar permohonan dari para muhibbinnya, sebagaimana disampaikan di dalam mukadimah kitab di halaman 4 sebagaimana berikut:

 

“Sungguh para muhibbin (pecinta) ku telah memohon berkali-kali kepadaku untuk mensyarahi matan al-Ajurumiyyah karya Imam ash-Shanhaji dengan syarah yang ringkas tapi sudah meliputi terhadap kejelasan ma’na dan i’rob kalimat. Selain itu, mereka juga memintaku untuk memperbanyak contoh. Permintaan mereka ini atas dasar bahwa mereka belum menjumpai syarah kitab matan al-Ajurumiyyah seperti yang mereka sifati.

 

Aku terdiam sejenak, karena aku tahu bahwasanya pensyarah kitab matan al-Ajurumiyyah sudah banyak, hingga ada seseorang memohon kembali padaku yang aku sama sekali tak bisa menolak permintaannya dan aku juga mendapati banyak pelajar pemula memintaku untuk melakukan hal itu. Sehingga jelas padaku bahwa aku harus mensyarahinya dengan metode dan sifat yang telah disebutkan seraya berharap syarah tersebut bisa menjadi sebab kelak bisa memandang dzat Allah Yang Maha Mulia serta menjadi perantara untuk menperoleh surga-Nya.”

 

Menurut keterangan yang tercatat di dalam kitab Syarh al-Kafrawi yang dicetak oleh Wizaroh al-Syu’un al-Islamiyyah wa al-Awqaf wa ad-Da’wah wa al-Irsyad kerajaan Arab Saudi, bahwa kitab Syarh al-Kafrawi ini dicetak secara masif dengan beberapa model cetakan.

 

Sebagian darinya ada yang dicetak di Boulaq Mesir pada tahun 1242 H dan 1248 H kemudian dicetak lagi pada tahun 1282 H dan 1291 H dengan Hamisynya (kitab pinggir) yaitu kitab Hasyiyah Minhah al-Karim al-Wahab wa Fath Abwab al-Nahwi li ath-Thullab karya Syaikh Ahmad an-Najjari ad-Dimyathi, ada yang dicetak dengan Hamisy (kitab pinggir) Hasyiyah Syaikh Ismail bin Musa al-Hamidi di Boulaq tahun 1290 H, Percetakan al-Kastaliyah Mesir tahun 1280 H dan 1298 H.

 

Kitab al-Kafrawi yang penulis miliki terdiri 120 halaman versi cetakan maktabah al-Hidayah Surabaya, dimulai dari khutbah kitab sampai fihrist (daftar isi), sedangkan pembahasannya mengikuti urutan matan al-Ajurumiyyah dimulai dari bab kalam hingga bab makhfudlot al-asma’. Uniknya, kitab ini mensyarahi atau menjelaskan matan al-Ajurumiyyah dengan metode meng-i’rob lafadz demi lafadz, kata demi kata.

 

Bagi seorang santri ada tiga poin penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari ilmu nahwu. Pertama, ia bisa menentukan harakat akhir sebuah kata. Kedua, bisa menentukan kedudukan (mauqi’) sebuah kata. Ketiga, ia bisa meng-i’rob setiap kata yang terdapat dalam kalimat.

 

Mungkin ada yang bertanya, apakah sama antara meng-i’rob dan menentukan i’rob?, jawabannya adalah sedikit berbeda. Menentukan i’rob berarti hanya sebatas menentukan i’rob (perubahan akhir) suatu kata baik isim atau fi’il, apakah rofa’, nashob, jar, atau jazem.

 

Sedangkan meng-i’rob dalam ilmu nahwu adalah menjelaskan kedudukan dan perubahan harakat akhir kata dalam sebuah kalimat disertai alasan-alasannya. Diksi meng-i’rob ini sangat lumrah di kalangan para santri utamanya santri yang pernah atau sedang mempelajari ilmu nahwu.

 

Itulah kitab Syarh al-Kafrawi, kitab yang ikut andil dalam menjaga eksistensi dan menyebarluaskan ilmu nahwu. Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Ghumari saja seorang ulama legendaris dari Maghrib (w. 1380 H/1960 M) pernah tercatat sebagai seorang yang mempelajari kitab Syarh al-Kafrawi. Bagaimana denganmu?.

 

Identitas Kitab:

Judul Kitab: Kitab Syarh Al-Kafrawi ‘ala Matni Al-Ajurumiyyah
Penulis: Syaikh Hasan bin Ali al-Kafrawi Asy-Syafi’i Al-Azhari
Penerbit: Al-Hidayah Surabaya
Tebal: 120 halaman
Peresensi: Alfan Jamil, Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Ma'had Aly Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.


Pustaka Terbaru