• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

KH Afifuddin Muhajir Ingatkan Umat Perhatikan Bulan Islam

KH Afifuddin Muhajir Ingatkan Umat Perhatikan Bulan Islam
KH Afifuddin Muhajir pada peringatan tahun baru Islam di Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Situbondo. (Foto: NOJ/Muhammad Robet Asraria Soma)
KH Afifuddin Muhajir pada peringatan tahun baru Islam di Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Situbondo. (Foto: NOJ/Muhammad Robet Asraria Soma)

Situbondo, NU Online Jatim 

Momentum Muharram hendaknya menyadarkan umat untuk lebih mengetahui dan hafal bulan-bulan Islam. Akan tetapi yang terjadi, tidak sedikit yang kurang memperhatikan hal ini. 

 

"Sayang sekali banyak umat Islam yang kepada bulan-bulannya orang lain sangat hafal, akan tetapi terhadap bulan-bulannya sendiri banyak yang tidak," kata KH Afifuddin Muhajir, Selasa (11/08/2021).

 

Hal itu disampaikannya pada peringatan tahun baru Islam, 1 Muharram 1443 H di Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyyah Sukorejo, Sumberejo, Banyuputih Situbondo.

 

Kiai yang juga wakil pengasuh pesantren setempat tersebut mengingatkan bulan hijriah. Yakni Muharram, Safar, Rabi'ul Awal, Robi'ul Tsani, Jumadal Ula, Jumad Atsaniyyah, Rojab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah.

 

"Saya kira kalau santri wajib hafal ini," jelas Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut. 

 

Peraih gelar doktor honoris causa dari Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang ini menjelaskan  asal muasal penamaan tahun hijriyah. 

 

"Dinamakan tahun hijriyah karena dikaitkan dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW," jelasnya. 

 

Karena saat itu, Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan dakwahnya di Makkah tidak begitu mudah sehingga hijrah ke Madinah. Mulanya banyak sahabat dari Suku Aus dan Khadzraj yang berasal dari Madinah. Yang mana kedua suku sudah melakukan janji setia, sehingga ketika hijrah ke Madinah, Nabi disambut baik oleh kaum Anshor yang merupakan dua suku tersebut.

 

"Setelah genap berusia 13 Tahun hidup di Makkah dengan menjalankan dakwah yang tidak begitu mulus, akhirnya Nabi berhijrah ke Madinah," urainya.

 

Acara juga dihadiri KHR Ach Azaim Ibrahimy selaku Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyyah Sukorejo dan hanya diikuti santri pesantren setempat. 

 

Kegiatan juga menaati protokol kesehatan dan diawasi tim pesantren tangguh.

 

Penulis: Muhammad Robet Asraria Soma


Editor:

Tapal Kuda Terbaru