• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pemerintahan

Pesantren Al-Rifa’ie 2 Malang Wujudkan Swasembada Pangan

Pesantren Al-Rifa’ie 2 Malang Wujudkan Swasembada Pangan
Pondok Pesantren Al-Rifa'ie 2 Malang. (Foto: NOJ/sav)
Pondok Pesantren Al-Rifa'ie 2 Malang. (Foto: NOJ/sav)

Malang, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Modern Al-Rifa’ie 2 Gondanglegi, Kabupaten Malang adalah salah satu pesantrenpreneur yang didirikan oleh Almarhum KH Ahmad Zamarkhsan pada tahun 1999 lalu. Pesantren ini memiliki pendidikan nonformal antara lain Tahfidzul Qur’an, Madrasah Diniyah, dan Ma’had Aly. Serta lembaga pendidikan formal, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruhan (SMK), dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STEI).

 

Pesantren yang menaungi santri sebanyak 2500 ini juga memiliki badan usaha untuk memberdayakan ekonomi di lingkungan sekitar dan sebagai sarana pembelajaran kewirausahaan santri.

 

“Serta memenuhi kebutuhan internal pondok terkait ketahanan pangan,” kata H Ahmad Rofik, Direktur Ekonomi Bisnis Pondok pada Senin (23/11/2020).

 

Beberapa badan usaha yang dimiliki antara lain adalah, minimarket, alat-alat kesehatan, pangan, air mineral, transportasi, dan properti. Sedangkan usaha unggulannya adalah budidaya lele, ternak kambing, dan hidroponik.

 

“Tujuan dari usaha budidaya lele, karena pesantren ingin memberikan pendidikan yang lengkap. Tidak hanya pendidikan agama kitab kuning melainkan anak santri diajari untuk wirausaha salah satunya dengan budidaya lele,” ujarnya.

 

Strategi pemasaran yang diterapkan adalah dengan sistem offline dan online. Dengan mencari pangsa pasar di tengkulak, jamaah, dan alumni.

 

“Setiap hari minggu ada jamaah istighosah yang sekitar 5000 jamaah yang datang ke pesantren. Salah satu cara kami adalah menjualnya ketika hari minggu agar produk dikenal masyarakat. Serta memanfaatkan teknologi media sosial untuk pemasaran online,” terangnya.

 

Dalam pengembangan usahanya, pesantren melibatkan jaringan alumni dan jamaah untuk ikut serta investasi permodalan di Kopontren Al-Rifa’ie.

 

“Agar alumni dan jamaah turut memiliki usaha ini. Maka jika usaha sudah dimiliki bersama-sama maka otomatis pemasraannya lebih luas” jelasnya.

 

Upaya ini juga bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan di pesantre, serta sebagai bahan pembelajaran.

 

“Tekad mewujudkan swasembada pangan di pondok, serta pembelajaran santri dan alumni untuk pemasaran dan kemitraan,” ucapnya.

 

Dirinya mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur Jawa Timur terkait perhatian dan sumbangsihnya untuk pesantren.

 

“Terimakaish kepada ibu khofifah yang meluncurkan program One Pesantren One Product (OPOP). Program ini sangat bagus sekali untuk mengembangakan pesantren dari sektor ekonomi dan menyiapkan generasi santri pengusaha,” pungkasnya.

 

 

Editor: Risma Savhira


Pemerintahan Terbaru