• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Pendidikan

Kukuhkan 2 Guru Besar, Rektor Unisma: Pencapaian Langkah Strategis

Kukuhkan 2 Guru Besar, Rektor Unisma: Pencapaian Langkah Strategis
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri bersama Prof. Dr. Hj. Dyah Werdiningsih dan Prof. Dr. Ir. Hj. Mahayu Woro Lestari yang baru saja dikukuhkan sebagai Guru Besar Unisma, Rabu (20/10/2023). (Foto: NOJ/Moch. Miftachur Rizki)
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri bersama Prof. Dr. Hj. Dyah Werdiningsih dan Prof. Dr. Ir. Hj. Mahayu Woro Lestari yang baru saja dikukuhkan sebagai Guru Besar Unisma, Rabu (20/10/2023). (Foto: NOJ/Moch. Miftachur Rizki)

Malang, NU Online Jatim

Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr H Maskuri secara resmi mengukuhkan Prof. Dr. Hj. Dyah Werdiningsih Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unisma dan Prof. Dr. Ir. Hj. Mahayu Woro Lestari sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hortikultura dari Fakultas Pertanian Unisma. Pengukuhan 2 Guru Besar Unisma tersebut dipusatkan di Hall KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Gedung Pascasarjana Unisma, Rabu (20/10/2023).


Sebagai profesor ke-21 di Unisma, Prof. Dr. Hj. Dyah Werdiningsih menyampaikan pidato ilmiahnya berjudul ‘Merawat Bumi Melalui Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) Berwawasan Ekoliterasi’. Judul tersebut merupakan refleksi pemikirannya sebagai insan pembelajar berdasarkan hasil penelitian bidang inovasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.


Menurutnya, isu global alam mengalami perubahan ekosistem karena adanya perubahan iklim, pembangunan yang tidak berkelanjutan, deforestasi, serta kelalaian manusia dalam menjaga alam menyebabkan banyak makhluk hidup flora dan fauna punah.


“Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia menghadapi isu-isu lingkungan yang unik. Deforestasi, polusi udara perkotaan, dan pengelolaan sampah yang kurang optimal menjadi masalah kritis yang perlu segera diatasi. Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati menjadi penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem bagi kehidupan masyarakat Indonesia,” ujarnya.


Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut menjelaskan, dalam mengatasi tantangan lingkungan, diperlukan tindakan yang tegas dan komprehensif dengan melibatkan pemerintah, industri, dan masyarakat.


Selanjutnya, sebagai profesor ke-22 di Unisma, Prof. Dr. Ir. Hj. Mahayu Woro Lestari menyampaikan pidato ilmiahnya berjudul ‘Junggul (Crassocephalum crepidioides)’, tanaman kaya gizi yang tersisihkan sebagai pendukung ketahanan pangan.


“Ketertarikan saya pada tanaman junggul ini berawal dari keunikan jenis-jenis sayuran yang ada di desa-desa di Indonesia. Seperti kita ketahui bersama bahwa negara Indonesia memiliki kekayaan akan keanekaragaman tumbuhan yang tinggi dan dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan,” paparnya.


Guru Besar Bidang Ilmu Hortikultura tersebut memaparkan, setiap wilayah memiliki kearifan lokal sendiri-sendiri dalam hal pemanfaatan tumbuhan. Berdasarkan pemanfaatan tumbuhan yang dilakukan secara terus menerus itu ia tertarik untuk melakukan pengkajian terhadap tanaman ini karena memiliki berbagai potensi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendukung kebutuhan pangan.


“Sebagian besar masyarakat memiliki keunikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, yaitu dengan memanfaatkan tanaman liar yang ada di sekitar tempat tinggalnya, ungkapnya.


Senada, Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri telah mengukuhkan 4 Guru Besar di tahun 2023. Pencapaian yang diraih ini tidak lepas dari langkah strategis yang dilakukan dari berbagai aspek. Baik persoalan manajemen, keuangan, SDM, teknologi informasi, dan sebagainya. Semua mengalami perkembangan.


“Kita memiliki mimpi besar di tahun 2023, mengawali entrepreneur university. Mau tidak mau kita melakukan berbagai macam ikhtiar, maka berbagai modal yang kita miliki, termasuk semakin bertambahnya guru besar dari tahun ke tahun,” urainya.


Pihaknya telah menargetkan 10 tahun ke depan, Unisma akan panen guru besar melalui berbagai langkah percepatan. Hal ini untuk meneguhkan Unisma di posisi unggul.


Pendidikan Terbaru