Nganjuk, NU Online Jatim
Rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2021 di daerah Kabupaten Nganjuk resmi diluncurkan, Jumat (01/10/2021). Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menabuh gong dan memotong tumpeng sebagai tanda persemian atau pembukaan rangkaian kegiatan HSN 2021.
Agenda ini tepat dalam momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober. “Ya hari ini momentum kegiatan hari santri nasional puncaknya tanggal 22 Oktober,” ujar Marhaen Djumadi di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk..
Dalam bulan oktober ini, menurut Marhaen, bisa meneladani pengamalan nilai Pancasila dan perjuangan ulama hingga santri dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Terlebih sejarah perjuangan ulama dan santri, harus dihargai dan tidak dilupakan. Karena setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 itu ulama dan santri mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari sekutu.
Pada 22 Oktober 1945, Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari, sebut dia, mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad. Peristiwa itu, sebelum pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Ketika itu, umat Islam diwajibkan berjuang mempertahankan kemerdekaan RI. “Kita bangga. Al-fatihah untuk Romo Kiai Hasyim Asy’ari,” ungkapnya saat sambutan dalam acara lunching rangkaian peringatan HSN Nganjuk yang dihadiri Ketua PCNU Nganjuk Moh Hasyim Afandi beserta perwakilan banom NU, lembaga NU dan undangan lainya.
Menurutnya, Keputusan Presiden (Keppres) No 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, dari Presiden Joko Widodo itu menjadi catatan penting dan tidak boleh dilupakan. Karena, HSN bisa diperingati bersama.
Pada masa pandemi Covid-19 tahun ini, di Nganjuk banyak perlombaan, baik dari tingkat pelajar dan santri hingga ke umum. Pelaksanaannya, diterapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Panitia punya konsep menarik, yakni penyisihan peserta lomba secara online.
Sementara itu, Ketua Panita Pelaksana Hari Santri Nasional di Nganjuk, Subhan menyampaikan, konsep kegiatan ini merupakan petunjuk dari Pemkab Nganjuk. Yakni melaksanakan beberapa kegiatan bersama-sama.
Inovasi lomba di masa pandemi, bersama jajaranya membuat konsep penyisihan peserta lomba secara online. “Baru setelah terpilih tiga nominator, tiga besar, itu kita grand final-kan,” ujar Subhan.
Jenisnya lombanya, mulai dari pembuatan poster atau meme, bacaan Tahlil, mocopat santri, baca Kitab Kuning, pidato, story tokoh Islam Nganjuk, lomba LKTI dan festival Sholawat Al-Banjari. “Hari ini lomba dimulai virtual, sampai grand finalnya tanggal 17 Oktober 2021,” ungkapnya.
Penulis: M Nazar Afandi
